Lintaskepri.com, Batam – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam kembali menggelar Pemilihan Duta Wisata Encik Puan Batam Tahun 2024 dengan semangat melestarikan budaya dan mempromosikan pesona kota.
Dari 203 calon duta, 20 finalis terpilih mengikuti karantina, diawali dengan kegiatan di Grand Eska Hotel & Suites Batam pada 13 Mei 2024.
Sekretaris Daerah Kota Batam, Jefridin hadir sebagai narasumber dalam karantina, menekankan peran krusial duta wisata dalam mendukung pembangunan Batam.
Ia menyinggung pentingnya kemampuan berpantun, pemahaman budaya lokal, dan kepedulian terhadap lingkungan sebagai modal utama duta wisata.
“Para peserta harus mampu menjadi duta yang memperkenalkan dan menghidupkan budaya Melayu Batam, sekaligus menjadi duta yang peduli akan lingkungan, terutama dalam pengelolaan sampah,” jelas Jefridin.
Pengelolaan sampah menjadi perhatian utama, mengingat Batam sebagai destinasi wisata.
Jefridin menekankan bahwa kesadaran menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan adalah kunci keberlanjutan pariwisata Batam.
Lebih lanjut, Jefridin menyoroti peran duta wisata dalam mempromosikan Batam sebagai daerah industri, perdagangan, alih kapal, dan pariwisata.
Ia mendorong duta wisata untuk aktif mempromosikan program MICE (Meeting, Incentive, Conference, and Exhibition) Disbudpar, salah satunya dengan meningkatkan pariwisata olahraga di Batam.
“Duta pariwisata harus dapat mempromosikan program dari Disbudpar yaitu MICE (Meeting, Incentive, Conference, and Exhibition). Salah satunya bertujuan untuk meningkatkan pariwisata olahraga di Batam, yang dapat menjadi salah satu penyumbang pendapatan daerah melalui pajak hotel dan restoran,” kata Jefridin, yang juga Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kota Batam.
Puncak acara, Grand Final pemilihan duta wisata akan dilaksanakan pada 19 Mei 2024, di mana 10 Encik dan 10 Puan terbaik akan bersaing untuk menjadi Duta Pariwisata Kota Batam 2024.
“Saya menekankan mari bangga menjadi orang Batam. Jadi duta wisata yang tidak hanya menginspirasi masyarakat lokal, tetapi juga mempromosikan keindahan dan potensi Batam kepada dunia luar,” tutup Jefridin.(*/Bud)
Editor: Brm