Yuk Melahirkan di Faskes, Agar Langsung Dapat Akta, KIA dan KK Tanpa Diurus

Avatar
Kepala Puskesmas Ranai, Nazri, S.Kep. Ns., saat menyampaikan pemaparan tentang tujuan diadakannya MoU dengan Disdukcapil Natuna.
Kepala Puskesmas Ranai, Nazri, S.Kep. Ns., saat menyampaikan pemaparan tentang tujuan diadakannya MoU dengan Disdukcapil Natuna.
Kepala Puskesmas Ranai, Nazri, S.Kep. Ns., saat menyampaikan pemaparan tentang tujuan diadakannya MoU dengan Disdukcapil Natuna.

Natuna, LintasKepri.com – Kepala Puskesmas Ranai, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Nazri, S.Kep. Ns., mengatakan, bahwa pihaknya telah mengeluarkan inovasi bernama Si Beres, atau singkatan dari Siap Bersalin Beres.

Nazri menjelaskan, Si Beres ini dibuat untuk memudahkan para ibu bersalin serta keluarga pasien, supaya tidak perlu lagi untuk mengurus surat keterangan kelahiran anak, bahkan mengurus akta kelahiran bagi anak yang baru saja dilahirkan.

Hal itu disampaikan Nazri dalam acara Sosialisasi MoU antara Puskesmas Ranai dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Natuna, tentang Persalinan di Fasilitas Kesehatan (Faskes) tahun 2020, di Aula Kantor Camat Bunguran Timur, pada Kamis (30/01/2020) pagi.

MoU itu, jelas Nazri, bertujuan agar warga khususnya yang ada di Kecamatan Bunguran Timur, supaya dapat melakukan persalinan di Faskes terdekat. Alasannya selain untuk menekan angka kematian bayi dan ibu dalam proses persalinan, juga dapat mempermudah untuk mengurus segala administrasi kependudukan bagi sang bayi dan perubahan identitas kependudukan yang tercatat didalam kartu keluarga (KK).

Penandatanganan MoU antara Puskesmas Ranai dengan Disdukcapil Natuna.
Penandatanganan MoU antara Puskesmas Ranai dengan Disdukcapil Natuna.

“Jadi kita kan sudah kerjasama dengan Disdukcapil Natuna tentang persalinan. Nanti bagi warga yang melakukan persalinan di Faskes, pihak keluarga tidak perlu lagi mengurus surat keterangan bersalin, akta kelahiran, kartu identitas anak (KIA, red) maupun perubahan KK. Tapi nanti sudah diurus langsung oleh petugas kami, bekerjasama dengan petugas Disdukcapil,” terang Nazri.

Kata Nazri, beberapa administrasi kependudukan tersebut nantinya akan diantar oleh petugas kesehatan langsung kerumah keluarga pasien, paling lambat dua hari setelah proses persalinan.

“Tapi kalau bisa disiapkan dulu nama dari sang calon bayinya, agar mudah memproses akta kelahirannya nanti,” saran Nazri.

Kata Nazri, pelayanan pengurusan administrasi kependudukan bagi bayi maupun perubahan KK tersebut, sama sekali tidak dipungut biaya alias gratis.

Camat Bunguran Timur, Wan Suhardi, saat menyerahkan dokumen kependudukan kepada warga secara simbolis.
Camat Bunguran Timur, Wan Suhardi, saat menyerahkan dokumen kependudukan kepada warga secara simbolis.

Bahkan kata dia, setiap ada ibu hamil yang ingin melakukan proses persalinan, pihak Puskesmas Ranai akan menyiagakan 4 orang calon pendonor darah, bagi sang ibu yang mengalami pendarahan.

“Karena pendarahan itu obatnya bukan obat, tapi darah. Makanya itu harus kita persiapkan juga. Itulah bentuk pelayanan kami terhadap ibu bersalin di Faskes,” katanya.

Nazri berharap masyarakat dapat mendukung program Si Beres ini, supaya dapat memotivasi warga untuk melakukan persalinan di Faskes.

Alasan kenapa warga musti melakukan persalinan di Faskes, sambung Nazri, karena banyak resiko yang mungkin ditimbulkan ketika warga melakukan persalinan di rumah, tanpa penanganan oleh tenaga medis. Sebab selain resiko kematian bagi calon bayi maupun ibu, juga dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada bayi, jika tidak ditangani oleh sang ahlinya.

Foto bersama usai melakukan sosialisasi pentingnya bersalin di Faskes.
Foto bersama usai melaksanakan sosialisasi pentingnya melakukan proses persalinan di Faskes.

“Katakan bayinya lahir dengan selamat, namun yang kita khawatirkan berpengaruh pada sistem organ tubuh si anak. Misalnya ideot, ada sakit jantung, sesak nafas maupun resiko lainnya. Inilah mengapa kita sarankan untuk melakukan proses persalinan di Faskes,” terangnya.

Selain itu, imbuh Nazri, bahwa Puskesmas Ranai juga akan membuat aplikasi layanan secara online, bagi calon warga yang ingin periksa maupun berobat di Puskesmas Ranai. Tujuannya supaya mengurangi kepadatan antrean di Puskesmas tersebut, yang selama ini sering dikeluhkan oleh calon pasien.

“Jadi nanti kita bisa daftar dulu melalui aplikasi, untuk mengambil nomor antreannya. Supaya calon pasien tidak perlu menunggu lama di Puskesmas, bisa sambil nunggu dirumah saja. Kalau memang nanti kira-kira nomor antreannya mau dipanggil oleh petugas, sebelum itu kita harus sudah datang,” pungkasnya.

Sementara itu Kepala Disdukcapil Natuna, Ilham Kauli, mengaku sangat menyambut baik langkah Puskesmas Ranai untuk melakukan kerjasama dibidang persalinan dengan pihak Disdukcapil. Kata dia, sebelumnya Puskesmas Tanjung, Kecamatan Bunguran Timur Laut, juga sudah melakukan kerjasama serupa dengan Disdukcapil Natuna.

Para Kepala Desa dan peserta sosialisasi yang hadir.
Para Kepala Desa dan peserta sosialisasi yang hadir.

“Kami harap kerjasama ini tidak sebatas hanya acara seremonial, tapi juga ada kerjasama secara intens antara petugas Disdukcapil dan Puskesmas, untuk memberikan pelayanan administrasi kependudukan kepada masyarakat. Terutama dalam hal pembuatan akta kelahiran anak,” ucap Ilham Kauli.

Bahkan saking seriusnya, pihak Disdukcapil mengaku siap untuk mensiagakan petugasnya di Puskesmas Ranai. Supaya nanti jika ada ibu yang melakukan proses persalinan, langsung bisa diproses administrasi kependudukannya.

“Petugas medis tak perlu datang ke Disdukcapil, biar petugas kami saja yang kesana,” ujar Ilham Kauli.

Ilham Kauli juga berharap supaya ada kesadaran masyarakat, untuk melakukan pengecekan golongan darah, supaya nanti dapat langsung dicantumkan didalam Kartu Tanda Penduduk (KTP) maupun Kartu Identitas Anak (KIA).

“Nanti juga tolong kepada petugas kesehatan, supaya langsung mencantumkan golongan darah si anak atau orang tuanya. Bukan apa, kalau sempat terjadi apa-apa, misalnya kecelakaan, kita sudah tahu golongan darah si korban lewat kartu identitasnya, tanpa harus melakukan pengecekan lagi,” pinta Ilham Kauli.

Dalam kegiatan tersebut juga dilaksanakan penandatanganan MoU antara Puskesmas Ranai dengan Disdukcapil Natuna, yang disaksikan langsung oleh Camat Bunguran Timur Wan Suhardi, para Lurah, Kepala Desa, serta sejumlah masyarakat di sekitar Kecamatan Bunguran Timur.

Laporan : Erwin Prasetio

banner 728x90

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *