Natuna, LintasKepri.com – Bupati Natuna, H. Abdul Hamid Rizal, menghadiri acara Buka Bersama (Bukber) dan santunan anak yatim, yang digelar oleh Aliansi Jurnalistik Online Indonesia (AJOI) Kabupaten Natuna. Kagiatan tersebut berlangsung di Rumah Makan Gerai, Ranai, pada Senin (21/05/2018) petang.
Dalam kesempatan tersebut, Hamid Rizal menyempatkan diri untuk memberikan kata sambutan didepan para hadirin, yang terdiri dari Sekda Natuna, Wan Siswandi, para pimpinan OPD, FKPD, Para Anggota AJOI Natuna, tokoh agama, tokoh masyarakat, para anak yatim serta Ketua TP PKK Natuna, Hj. Nurhayati Hamid Rizal, yang tidak lain merupakan istrinya sendiri.
Ada kejadian yang membuat para hadirin tercengang, saat orang nomor satu di Bumi Sakti Rantau Bertuah tersebut, menyampaikan kata sambutannya. Betapa tidak, entah disengaja atau tidak, sang Bupati justru menyapa istrinya dengan sebutan Ketua PKK Provinsi Natuna. Sontak para hadirin langsung tertawa terpingkal-pingkal, atas ucapan plesetan Bupati Natuna tersebut.
“Yang saya hormati Ketua PKK Provinsi Natuna,” sebut Hamid Rizal, yang langsung menyesali ucapannya tersebut.
“Aduh, kok Ketua PKK Provinsi pulak. Mungkinkah ini tanda-tanda ?,” canda Hamid, sembari mengetuk-ngetuk mimbar.
Usai berkata seperti kalimat diatas, Hamid pun melanjutkan sambutannya, yang meminta kepada seluruh masyarakat Natuna berperilaku sensitif dan waspada, terhadap teror radikalisme dan peredaran narkoba diwilayah Natuna.
Hamid Rizal memang memiliki cita-cita yang sangat besar, untuk menjadikan Kabupaten yang dipimpinnya saat ini berubah status menjadi sebuah Provinsi khusus, bersama Kabupaten Kepulauan Anambas (KKA).
Dalam setiap kesempatan, Hamid Rizal selalu mengutarakan niatnya, yang ingin memisahkan diri dari Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Hal ini bukan tanpa alasan, karena Pemerintah Provinsi Kepri, dibawah kepemimpinan Nurdin Basirun, dinilai selalu berperilaku tidak adil dalam segala hal terhadap Pemkab Natuna. Salah satunya dari segi pembagian DBH Migas, yang sangat kecil untuk Natuna. Meskipun Natuna sebagai daerah penghasil terbesar. Bahkan digadang-gadang, hasil Migas Natuna mampu menyumbangkan APBN Indonesia Ratusan Trilyun pertahun.
Niat sang Bupati Natuna untuk membentuk Provinsi Khusus, bukan hanya digaungkan lewat ucapannya saja. Bahkan ia bersama tim pembentukan Provinsi Khusus Natuna-Anambas, telah membuat buku kajian tentang pemekaran Provinsi baru untuk Natuna dan Anambas, yang nantinya Buku Kajian tersebut menjadi acuan dalam presentasi kepada Pemerintah Pusat, melalui Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Hamid Rizal berharap dengan terbentuknya Provinsi Khusus Natuna-Anambas, akan membuka lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan perekonomian bagi masyarakat di perbatasan. Bahkan Natuna bisa menjadi poros maritim perdagangan dunia, seperti yang diimpikan oleh Presiden Joko Widodo.
Semoga saja harapan sang Bupati dan seluruh masyarakat Natuna dan Anambas, segera terwujud.
Laporan : Erwin Prasetio