Tanjungpinang, LintasKepri.com – Warga Tanjungpinang, Kepulauan Riau, kesal karena tagihan listrik di rumahnya naik drastis tanpa pemberitahuan pihak PLN di tengah pandemi corona.
“Jelas kita kesal lah. Tagihan bulan ini naiknya luar biasa hingga 50 persen dari biasanya yang dibayarkan,” kata Andi, warga Jalan Soekarno Hatta, Kota Tanjungpinang, Jumat (5/6).
Sejak 8 tahun menempati rumah, Andi belum pernah mengalami tagihan listrik yang mencapai Rp1,6 juta perbulan.
“Sebelum COVID-19, tagihan tak sampai Rp1 juta. Sejak wabah ini terjadi dan diterapkannya WFH memang ada penambahan tagihan listrik sekitar Rp1,1 juta perbulan untuk tagihan Februari hingga Mei,” kata dia.
Andi terkejut mengetahui hal itu pada saat mengecek melalui aplikasi. Ternyata untuk bulan Juni tagihan listriknya mencapai Rp1,6 juta.
Dia mengaku pemakaian listrik untuk bulan Juni ini sama dengan bulan-bulan sebelumnya, meskipun ada peningkatan sedikit pemakaian pada alat elektronik di rumahnya.
“Ya ada peningkatan pemakaian alat-alat elektronik di rumah sejak COVID-19 ini. Tapi tak mungkin pula tagihan sampai naik 50 persen,” heran Andi.
Ia merasa terbebani dengan kenaikan itu. Ditambah lagi profesinya sebagai MC di tengah pandemi sepi orderan.
“Sudahlah cari duit susah, job MC pada di cancel akibat COVID-19,” tuturnya.
Hal senada juga disampaikan Silo, warga Jalan Matador, Kampung Baru. Ia kesal dengan kenaikan tagihan listrik disaat kondisi sedang prihatin.
“Kesal lah kita. Kondisi yang memprihatinkan ini dimana lagi wabah COVID-19, pihak PLN diam-diam naikkan tagihan listrik,” ucapnya kesal.
Silo pun juga melakukan hal yang sama dengan Andi untuk mengetahui tagihan listrik. Ia mengecek melalui aplikasi.
“Naiknya mencapai 60 persen dari biasanya. Ya jadi belum saya bayar,” ungkapnya.
Warga Tanjungpinang ini perlu penjelasan dari pihak PLN.
Sementara itu, Manajer Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) PLN Tanjungpinang, Suharno, belum memberikan jawaban terkait kenaikan tagihan listrik yang dialami warga ketika dihubungi LintasKepri.
(cho)
