Natuna, LintasKepri.com – Warga di Desa Kelarik, Kecamatan Bunguran Utara, Kabupaten Natuna, mulai risau, akibat aliran listrik didaerah mereka belum kunjung menyala secara normal.
Pasalnya kata mereka, saat ini warga setempat tidak bisa menghidupkan peralatan elektroniknya, karena belum adanya perbaikan kualitas standar teknis tegangan listrik diwilayah tersebut oleh pihak PLN.
“Ada banyak rumah warga disini yang lampunya redup. Bahkan kalau malam tidak bisa menghidupkan televisi, karena dayanya tidak naik,” ujar salah seorang warga Desa Kelarik, Sudarso, kepada media ini melalui sambungan telepon, Rabu (22/01/2020) petang.
Kata Sudarso, selain televisi, warga juga tidak bisa menghidupkan lemari pendingin untuk membuat es batu, yang biasa digunakan para nelayan setempat untuk melaut.
“Warga disini kesulitan untuk membuat es batu, untuk keperluan melaut,” katanya.
Lelaki yang juga menjabat sebagai Ketua PK KNPI Bunguran Utara itu menyebutkan, bahwa sebenarnya petugas PLN ULP Natuna telah memasang Gardu untuk memperbaiki mutu tegangan listrik diwilayah tersebut, sejak tahun 2019 lalu. Namun hingga saat ini perbaikan kualitas standar teknis tegangan itu belum kunjung dilakukan oleh pihak PLN.
“Padahal pohon kelapa kami sudah banyak yang ditebang, untuk memperbaiki atau menambah daya disini. Tapi sampai sekarang belum juga ditambah dayanya. Kalau memang tidak akan ditambah, tolong pohon kelapa kami disambung kembali,” ucap Sudarso, dengan penuh rasa kekesalan.
Sudarso bersama warga lainnya dan juga perangkat Desa Kelarik, berencana untuk mendatangi kantor PLN ULP Natuna, untuk mempertanyakan hal tersebut. Sebab warga sudah merasa tidak tahan lagi atas kondisi listrik yang ada diwilayah mereka.
“Kami juga sudah sampaikan kepada pihak Kecamatan Bunguran Utara, dan mereka mendukung penuh langkah kami,” pungkas Sudarso.
Sementara itu Manajer PLN ULP Natuna, Dwi Ristiono, saat dikonfirmasi media ini menyebutkan, bahwa pihaknya terus berupaya memberikan layanan penerangan kepada masyarakat secara konsisten.
Namun kata Dwi, pihaknya masih menunggu Asesories CO dan Lightning Arrester dari UP3 Tanjungpinang, untuk memperbaiki kualitas tegangan.
“Sesuai kebutuhan sudah menjadi catatan PLN untuk segera dioperasikan dengan pengadaan material,” terang Dwi.
Beberapa material yang dimaksudkan diantaranya NYY Opstige Cable untuk keluaran Trafo, Cut Out untuk pengaman putus Fuse Link Trafo dan Ligtning Arrester untuk pengaman Trafo dari Surja Petir.
“PLN sudah melakukan pengadaan material, dan semoga triwulan 2020 ini sudah bisa beroperasi,” jelasnya.
Kata dia, PLN ULP Natuna telah berupaya untuk perbaikan kualitas standar teknis Tegangan Layanan, dengan Pembangunan Jaringan Tegangan Menengah 20 kV dan Pemasangan Trafo.
“Asesories Trafonya yang belum lengkap,” katanya.
Dwi menambahkan, bahwa untuk perbaikan kualitas standar teknis tegangan, sudah dibuatkan perencanaan dan diusulkan ke UP3 Tanjungpinang. Kemudian normalisasi SR juga sudah dilakukan PLN pada tahun 2019 lalu, dan secara bertahap telah selesai.
Dwi mencontohkan, kawasan Batu Kasah di Desa Cemaga Tengah, Kecamatan Bunguran Selatan, yang sebelumnya juga mengalami kendala material LVTC, saat ini sebagian diantaranya juga sudah mulai menyala secara normal.
“Nilai investasi yang besar tidak ada kendala, selain keterlambatan kiriman material ke Natuna,” sebut Dwi.
Masih kata Dwi, dengan diresmikannya 100 persen Desa Berlistrik, tentunya pihak PLN akan selalu berupaya untuk meningkatkan pelayanan hingga ke dusun-dusun yang belum teraliri listrik.
Laporan : Erwin Prasetio