WAN Arismunandar : Keberadaan Rumah Singgah Sangat Membantu Masyarakat Natuna

Avatar
Ketua Komisi I DPRD Natuna Wan Arismunandar.
Kunjungan Ketua Komisi I DPRD Natuna Wan Arismunandar  ke rumah singgah Batam, guna memastikan kondisi masyarakat yang sedang menjalani rawat inap sekaligus bersilahturahmi dan memberikan spirit kepada pasien dan keluarga pendamping (Foto:Ist) 

 

NATUNA, Lintaskepri.com – Besarnya biaya transportasi maupun biaya hidup, saat membawa pasien rujukan dari RSUD Natuna menuju RS kota Batam menjadi perhatian serius bagi Bupati Natuna Wan Siswandi bersama wakilnya Rodhial Huda.

Pemkab Natuna bersama DPRD berupaya memikirkan jalan keluar agar masyarakat Natuna yang sedang berobat keluar daerah bisa terbantu.

Salah satu program yang digagas adalah menyiapkan rumah singgah bagi masyarakat Natuna yang sedang berobat ke Batam.

Atas langkah dan kebijakan yang dilakukan Bupati Natuna, mendapat pujian dan apresiasi dari Ketua Komisi I DPRD Natuna Wan Arismunandar.

Dikatakannya mewakili DPRD Natuna, saya memberikan apresiasi kepada Pemkab Natuna yang telah menyediakan fasilitas rumah singgah bagi masyarakat Natuna yang sedang melakukan pengobatan di Batam.

Bangunan rumah singgah 2 tahun belakangan ini dengan status pinjam pakai, keberadaannya sudah membantu meringankan puluhan warga asal Natuna, selama menjalankan rujukan berobat di kota Batam.

“Umumnya warga Natuna menerima rujukan karena keterbatasan fasilitas penanganan medis di RSUD Natuna akibat penyakit serius, sehingga tidak jarang bagi pasien menjalani rujukan harus didampingi pihak keluarga,” ungkap politisi Partai Nasdem itu, Selasa (11/04/2023) lewat telepon selulernya.

Meski biaya berobat dijamin BPJS kesehatan, namun masyarakat dengan berbagai kondisi dan latar belakang ekonomi, harus menyiapkan modal tidak sedikit, untuk keperluan transportasi, penginapan dan konsumsi selama berada di Batam.

Oleh karena itu kehadiran rumah singgah Kabupaten Natuna di Batam sangat membantu karena memiliki fasilitas 7 kamar tidur, dan fasilitas dapur umum lengkap. Sementara lokasinya berada di Tiban BTN Regency Blok A Nomor 5.

“Rumah singgah ini berada ditengah kota yang mudah menjangkau akses ke Rumah Sakit besar di Batam seperti, RS Awal Bros Batam dan RS Embung Fatimah yang jaraknya hanya 15 menit jika ditempuh naik kendaraan . Pokoknya sangat strategis,’ tambah WAN Aris.

Melihat besarnya azas manfaat dan antusias warga Natuna yang menggunakan rumah singgah, dirinya berharap pemerintah daerah tidak hanya bisa mempertahankan program ini, tetapi dapat menguppgrade tambahan dengan bangunan yang memiliki fasilitas kamar lebih banyak lagi.

Kunjungan Wan Arismunandar, selaku anggota DPRD Natuna ke rumah singgah Batam, guna memastikan kondisi masyarakat yang sedang menjalani rawat inap sekaligus bersilahturahmi dan memberikan spirit kepada pasien dan keluarga pendamping, untuk tetap semangat menuju kesembuhan dalam masa berobatnya.

Menurutnya, banyak masyarakat Natuna takut untuk menjalani rujukan berobat di luar Natuna, karena biaya sangat besar, apalagi kalau keluarga pasien tidak memiliki saudara sebagai tempat singgah, bisa dipastikan terjadinya pembengkakan diluar biaya pengobatan, ditambah kemampuan ekonomi masyarakat Natuna yang berbeda-beda.

Namun demikian kata WAN Aris, dengan hadirnya Rumah Singgah 2 tahun belakangan ini, masyarakat tidak perlu lagi ragu untuk berobat ke Batam. Karena fasilitas tempat tinggal telah disediakan pemerintah daerah.

Cukuplah pengalaman pahit yang dialami saudara kita warga asal Pulau Tiga Kabupaten Natuna. Harus meninggal di Batam, akibat terlambat dirujuk karena terbentur biaya pengobatan. Padahal kitavsudah punya rumah singgah tutupnya.

Sementara Hayunayati warga Desa Sungai Ulu, selaku pengelola rumah singgah mengatakan, rumah singgah Batam tidak pernah sepi pengunjung, saat ini 5 dari 7 kamar dihuni oleh masyarakat Natuna yang menjalani proses rujukan berobat jalan.

Kebanyakan warga yang dirujuk RSUD Natuna untuk berobat diluar Natuna, menderita penyakit serius seperti, kanker ganas, tumor, jantung dan penyakit dalam lainnya, hampir sebagian besar pasien tidak cukup menjalani masa berobat selama seminggu.

Dengan kehadiran Rumah singgah ini, masyarakat Natuna, bisa menghemat biaya penginapan atau hotel selama berobat, karena bangunan ini disiapkan pemerintah secara gratis.

Selain 7 kamar tidur rumah singgah juga memiliki dapur umum, fasilitas lain lnua juga mulai dilengkapi secara bertahap oleh Bupati Natuna saat berkunjung ke Rumah Singgah ini seperti, kulkas, televisi, tempat tidur, kompor dan beberapa kelengkapan pendukung lainnya.

Keberadaan Hayunayati bersama satu rekannya, selain ditugasi mengelola unit bangunan ini, juga banyak membantu melayani keluarga pasien, yang memerlukan sarana tranposrtasi ambulan hingga mendampingi pasien ke rumah sakit selama pengobatan.(Lk/Herry)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *