Tanjungpinang, LintasKepri.com – Beberapa wali murid siswa baru tingkat SD dan SMP di Tanjungpinang, Kepulauan Riau, kecewa dengan program seragam sekolah gratis yang tak kunjung terealisasi oleh pemerintah setempat hingga kini, sejak peserta didik masuk sekolah tiga bulan lalu.
Wali murid yang anaknya bersekolah di salah satu SMP di Tanjungpinang, Novi, mengungkapkan kekecewaan dan kekesalannya terhadap janji program seragam sekolah gratis yang akan diberikan oleh Pemko Tanjungpinang melalui Dinas Pendidikan.
“Sudah pasti kecewalah, seragam sekolah gratis tak kunjung diberikan. Sama saja dengan janji tinggal janji, sudah duduk lupa,” ucapnya, Selasa (27/8).
“Anak sudah masuk sekolah tiga bulan lebih, tapi seragam tak diberikan juga hingga sekarang, akhirnya mau tidak mau terpaksa beli sendiri seragam sekolah,” tambah Novi lagi.
Ia pernah menanyakan ke pihak sekolah tempat anaknya mengenyam pendidikan kapan seragam sekolah gratis itu dapat diterima.
“Kata pihak sekolah nanti dihubungi, namun hingga kini tak ada informasi,” tutur Novi.
Dia menyebut, belum lama ini pihak sekolah pernah meminta ukuran (size) untuk seragam sekolah seperti baju putih, olahraga, baju kurung dan sepatu.
“Pihak sekolah minta ukuran (size) untuk semua seragam sekolah itu dan sepatu, tidak pakai ukur badan,” katanya.
Hal senada disampaikan Ira, wali murid yang anaknya duduk di bangku SMP di Tanjungpinang.
“Capek nunggu janji yang tak kunjung pasti, mau marah pun tak mungkin, kita nih masyarakat biasa, ya akhirnya diam dan lihat saja entah sampai kapan seragam itu bisa kita peroleh,” tegasnya.
Ira pun telah membeli seragam sekolah untuk anaknya tersebut.
“Anak saya sudah pakai seragam sekolah, kita beli seragamnya, mau tunggu seragam gratis entah bila masa akan dapat. Mau pakai seragam SD bisa buat anak minder lah,” kesalnya.
Yanti, wali murid yang anaknya duduk di bangku SD di Tanjungpinang, hanya bisa pasrah dengan janji seragam sekolah gratis dari pemerintah setempat.
“Pasrah saja saya, dapat syukur, tak dapat ya sudah mau gimana lagi, kita orang kecil,” katanya kecewa.
Wakil Ketua DPRD Tanjungpinang Ade Angga, sebelumnya juga pernah menyarankan ke Pemko Tanjungpinang agar melibatkan penjahit lokal yang di SK-kan dalam pembuatan seragam sekolah.
“Tapi tampaknya pemerintah kota punya pilihan lain. Seharusnya bisa cepat dilaksanakan, menjadi sedikit terlambat,” ucapnya belum lama ini.
Ade prihatin kegiatan proses belajar siswa baru sudah berjalan hampir 3 bulan, tapi baju yang dijanjikan belum juga dibagikan.
“Inikan aneh, karena anggaran sudah tersedia sekitar Rp6,7 M yang telah dianggarkan di APBD 2019,” ujarnya.
Ade menegaskan, DPRD Tanjungpinang melalui Komisi I akan terus mendorong dan mengawasi pengadaan seragam sekolah gratis ini.
Program seragam sekolah gratis itu diketahui merupakan janji politik Walikota dan Wakil Walikota Tanjungpinang terpilih Syahrul-Rahma saat kampanye di Pilwako tahun lalu.
Saat program ini dikenalkan ke publik Tanjungpinang, elektabilitas Syahrul-Rahma langsung melaju kencang bak roket saat itu.
Fakta membuktikan keduanya menang di Pilwako 2018, dan kini menjabat Walikota dan Wakil Walikota Tanjungpinang, 2018-2023.
(cho)