Tanjungpinang, LintasKepri.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tanjungpinang mengutus 8 petugas untuk mendatangi tempat para Pedagang Kuliner Akau Potong Lembu, Kelurahan Kemboja, Kecamatan Tanjungpinang Barat, Kota Tanjungpinang, dengan maksud sosialisasi, Senin (23/11).
Kedatangan rombongan petugas kesehatan tersebut di pimpin Patuan Panjaitan diduga berpenyakitan. Sehingga menjadi pertanyaan sejumlah pedagang dikarenakan petugas itu dalam memberikan penjelasan kepada pedagang tentang bagaimana cara mencuci piring yang bersih dan menjaga makanan yang baik sambil “batuk-batuk”.
“Kami gelisah loh pak ketika orang dari Dinas Kesehatan itu memberikan keterangan kepada kami sambil batuk-batuk. Akibatnya ada pelanggan kami ingin belanja harus pergi melihat bapak yang tua itu batuk-batuk,” kata seorang pedagang makanan di Akau berinisal AT kepada LintasKepri.com.
AT menilai Kepala Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang kurang teliti dalam mengutus petugas. Seharusnya yang diutus ke Akau Potong Lembu orang yang sehat jasmani.
“Masak petugas yang memimpin dan memberikan sosialisasi sakit-sakitan. Apa tidak ada petugas yang sehat. Kalau seperti ini kasian bapak tersebut,” tanya AT.
Hal berbeda dikatakan pedagang berinisal D yang juga berjualan di akau mengatakan kegiatan yang digelar Dinkes Kota Tanjungpinang itu hanya untuk laporan mereka saja. “Jam disaat pedagang jualan disuruh berkumpul. Kita kan cari makan. Seharusnya direncanakan dengan matang karena kita punya ketua. Hubungi ketua pedagang dahulu guna mengumpulkan pedagang. Ketua pedagang yang tau kapan dan waktu bisanya pedagang berkumpul,” ungkap D.
Sementara, Patuan Panjaitan mengaku pihaknya hanya sebagai pembinaan saja. “Saya ini turun kelapangan hanya untuk memberi penjelasan kepada pedagang bagaimana cara mencuci piring yang bersih,” kata Patuan Penjaitan kepada media ini di sela-sela kegiatanya di Akau Potong Lembu.
Ia menjelaskan, saat ini pihaknya hanya melanjutkan hasil rapat yang digelar di Kantor Lurah Kemboja pada Kamis (19/11) kemarin. Berhubung banyak pedagang yang tidak datang, makanya hari ini kita datangi kembali ke tempat pedagang masing-masing.
Pantauan media ini dilokasi, terlihat ketika rombongan dari Dinkes tersebut dalam memberikan keterangan banyak pedagang yang tidak memahami bahasa Indonesia. Sehingga rombongan tersebut terpaksa didampingi oleh Ketua Persatuan Pedagang Akau Potong Lembu (P2KAPL) Alimin alias Awang sebagai juru bicara supaya pedagang yang kurang memahami bahasa Indonesia dapat mengerti apa yang disampaikan petugas. Tidak terlihat seorang pun petugas dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang mendampingi rombongan. (Aliasar)