Lintaskepri.com, Tanjungpinang – Wacana penggabungan SMA 3 ke SMA 1 Tanjungpinang hingga saat ini belum terealisasi. Isu tersebut sempat menjadi sorotan masyarakat beberapa waktu lalu dan mendapat penolakan dari orang tua siswa serta guru karena alasan yang dinilai belum rasional.
Salah satu alasan Dinas Pendidikan Provinsi Kepri mengajukan penggabungan ini adalah semakin sedikitnya jumlah siswa yang mendaftar di SMA 3 dari tahun ke tahun.
Hal tersebut menjadi kekhawatiran bagi Disdik Kepri, yang berupaya mencari solusi konkret agar guru dan siswa di SMA 3 Tanjungpinang mendapatkan fasilitas yang layak seperti sekolah lainnya.
Menanggapi isu ini, Plh Kadisdik Kepri Muhammad Dali, yang baru menjabat beberapa hari, mengatakan bahwa hingga kini ia belum menerima laporan terkait tindak lanjut rencana penggabungan tersebut.
“Kendati demikian, terkait merger, saya pastikan belum dilakukan. Lebih tepatnya, SMA 3 nantinya akan direlokasi, namun masih dalam proses,” jelasnya.
Dali menjelaskan bahwa rencana relokasi tersebut mengharuskan siswa dan guru SMA 3 dipindahkan sementara hingga pembangunan sekolah baru selesai. Selain itu, ia juga menyoroti masalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang tak kunjung selesai, serta perlu adanya antisipasi terhadap sistem zonasi.
“Upaya pembaharuan bangunan dan lokasi harus segera dilakukan agar sekolah kembali diminati,” tambahnya. “Merger ini seharusnya dilakukan, apalagi kedua sekolah berdekatan. SMA 3 perlu mendapatkan lokasi yang strategis sesuai aturan terbaru.”
Dali merekomendasikan agar SMA 3 Tanjungpinang direlokasi ke kawasan Tanjungpinang Timur, mengingat populasi di wilayah tersebut terus berkembang dan mendominasi. “Saat ini di Tanjungpinang Timur hanya ada satu SMA, yaitu SMA 7. Jika SMA 3 dipindahkan ke sana, itu akan lebih sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat,” ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Disdik Kepri, Andi Agung, juga menyampaikan bahwa minat murid untuk bersekolah di SMA 3 Tanjungpinang mengalami penurunan drastis dalam beberapa tahun terakhir. Dari hasil evaluasi, pihaknya berencana memindahkan SMA 3 ke wilayah Tanjungpinang Timur, namun hingga kini belum menemukan lahan yang sesuai.
“Kami sempat berencana memindahkan SMA 3 ke Tanjungpinang Timur, namun lahan yang tersedia tidak cocok. Maka, tahun ini kami memutuskan untuk melakukan merger,” kata Andi Agung, Rabu (17/7/2024). (Mfz)
Editor: Ism