Lingga, LintasKepri.com – Wakil Bupati Lingga bersama anggota DPRD dari Komisi III dan rombongan, mengunjungi Desa Persiapan Pasir Lulun Kecamatan Lingga Utara, Kabupaten Lingga, dalam rangka acara syukuran dan peresmian Kantor Desa Persiapan Desa Pasir Lulun, Rabu (2/9).
Wakil Bupati Lingga, Muhamad Nizar, dalam sambutan peresmian Desa Persiapan Desa Pasir Lulun mengatakan, proses menjadi desa persiapan ini hingga menjadi desa definitif memerlukan perjuangan dan kekompakan antara masyarakat desa bersama pemerintahan desa.
“Agar masyarakat dan pemerintah desa dan juga pemerintah daerah saling bahu membahu membangun dan berjalan seiring untuk menjadi desa persiapan ini menjadi desa definitif,” tutur Nizar.
Nizar berharap kepada pihak Kecamatan Lingga Utara agar secepatnya melantik kaur Pemerintahan Desa persiapan Pasir Lulun supaya setelah dilantik bisa segera bekerja dan melakukan pelayanan kepada masarakat.
“Keterlibatan masyarakat sangat perlu, kerja sama yang baik antara pemerintahan desa bersama masyarakat agar memperjuangkan persiapan menjadi desa defintitif bisa segera terlaksana,” harap Nizar kepada masyarakat dan Kaur Pemerintahan Desa Persiapan.
Dia juga mengatakan, perjuangan DPRD Kabupaten Lingga dari Desa Persiapan ini tidak mudah, membutuhkan proses dan anggaran yang cukup besar. Pada kesempatan itu juga Nizar membeberkan, pada tahun ini ada 18 desa persiapan namun hanya 11 desa yang memenuhi syarat untuk menjadi desa persiapan.
“Alhamdulillah dari proses yang cukup panjang, kerjasama yang baik antara pemerintah daerah dan masyarakat, pada hari ini sudah resmi terbentuk desa Pasir Lulun sebagai desa persiapan,” pungkas Nizar.
Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Lingga, Niko Wesha Pawelloy, dalam sambutannya berharap kedepannya Desa Persiapan Pasir Lulun ini menjadi desa yang lebih maju dan segera menjadi desa definitif.
“Pejuangan kita saat ini belum berakhir masih ada tahapan-tahapan perjuangan untuk menuju desa definitif, mudah-mudahan desa ini menjadi desa lebih maju dan segera terwujud menjadi desa defintitif,” harapnya.
(rls)