Usman Taufiq Tak Terima Anaknya Tewas Karena Mikol

Avatar
Luka bekas terbakar hitam di lengan kiri almarhum Asrul Alfalaq, anak Usman Taufik.
Luka bekas terbakar hitam di lengan kiri almarhum Asrul Alfalaq, anak Usman Taufik.
Usman Taufik, Ayahanda almarhum Asrul Alfalaq. (Foto. Aji Anugraha)
Usman Taufik, Ayahanda almarhum Asrul Alfalaq. (Foto. Aji Anugraha)

Tanjungpinang, LintasKepri.com – Usman Taufik masih belum bisa menerima atas meninggalnya Asrul Alfalaq yang merupakan anak kandungnya yang ditemukan tewas pada Minggu 14 Agustus 2016 lalu diduga akibat minuman beralkohol (Mikol).

“Saya merasa ada satu kejanggalan penyebab meninggalnya anak saya,” ujar Usman saat ditemui usai sidang di Pengadilan Negeri (PN) Kelas l Tanjungpinang, Kamis (18/8) siang.

Almarhum Asrul diketahui tewas tepat dibelakang pintu asrama putri Ikatan Mahasiswa Kabupaten Lingga (IMKL) Kota Tanjungpinang, Kelurahan Batu 9 Kecamatan Tanjungpinang Timur, Bintan Centre.

Jauh sekitar 10 meter dari jasad almarhum ditemukan, polisi mendapati minuman botol alkohol jenis Vodca. Polisi menduga Asrul meninggal usai menenggak Mikol.

Sementara pengakuan Usman beserta istrinya ketika melihat jasad Asrul di RSUD Provinsi Kepri, tidak sedikit pun istrinya mencium bau alkohol dari jenazah Asrul. Begitu juga dengan hasil visum dari rumah sakit.

“Hasil visum itu secara total secara medisnya tidak ada, itulah yang saya coba cari tau lagi, yang saya curiga ada luka bekas terbakar hitam di lengan kirinya, ya disitu (ketika dirinya melihat gambar jasad anaknya ditemukan) hasil visum luka baru. Bentuknya dan hasil luka sama,” ujarnya dengan muka iba.

Luka bekas terbakar hitam di lengan kiri almarhum Asrul Alfalaq, anak Usman Taufik.
Luka bekas terbakar hitam di lengan kiri almarhum Asrul Alfalaq, anak Usman Taufik.

Usman menceritakan sedikit tentang kabar duka yang menyelimutinya. Dia baru mengetahui kabar anaknya meninggal Minggu (14/8) sekira pukul 11.00 WIB dari sepupunya di Batam.

Dari pengakuan Akim (ponakannya) yang mengetahui kejadian itu kepada Usman, Asrul berpesan sebelum keluar sekira pukul 04.00 WIB, “Aku keluar dulu mau jemput Ines (Laki),” katanya kepada Akim menuju tempat kerja Ines di Kilometer 9, tepatnya rumah makan pecel lele Sugeng Rawuh.

Setelah menjemput Ines, Asrul tak kunjung muncul, kata Akim “Ines bilang dia (Asrul) mau sendiri,” jawabnya kepada Akim, ditirukan Usman dalam penjelasannya.

Kemudian tidak diam, Akim dan Ines mencari Asrul. Mereka mencari tau di batu 8, tepi laut, sampai di Sungai Carang namun Asrul tak kunjung ditemukan.

Minggu 14 Agustus 2016 sekira pukul 08.00 WIB, Jasad Asrul ditemukan tewas di belakang asrama perempuan IMKL. Namun, Usman masih tidak yakin anaknya meninggal karena mikol.

Dia menduga anaknya dibunuh.”Saya berharap polisi dapat temukan pembunuh anak saya,” tutup Usman.

Sampai hari ini polisi masih terus melakukan penyelidikan. (Aji Anugraha)

banner 728x90

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *