Tanjungpinang, LintasKepri.com – Ketua BP3KR setempat, H. Huzrin Hood, angkat bicara soal Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) akan masuk usia 19 tahun tepatnya pada Jumat, 24 September mendatang.
Di usia tersebut, Huzrin menilai Provinsi Kepri masih belum maksimal terbangun.
“Terbentuknya Provinsi Kepri pada 2002 lalu, sampai saat ini menurut saya, kesejahteraan rakyat Kepri masih belum maksimal atau miris dalam segi ekonomi,” katanya, Rabu (22/9).
Huzrin menjelaskan, sejak perjuangan menjadikan Kabupaten Kepri menjadi sebuah provinsi pada 19 tahun lalu, keinginannya bersama pejuang lainnya adalah mensejahterakan masyarakat dalam segi ekonomi, pendidikan dan sosial.
“Beberapa gubernur memimpin Kepri, hal tersebut belum tercapai. Visi-misi kita jelas, berjuang membentuk dan membangun Kepri,” tuturnya.
Huzrin meminta pemerintah setempat membenahi pembangunan di Kepri yang dinilai belum merata.
“Banyak yang harus dibenahi,” ungkapnya.
Provinsi Kepri, sambung Huzrin, dapat berkembang bukan hanya dalam segi pembangunan maupun infrastruktur. Kata dia, sumber daya manusia (SDM) dan lainnya juga perlu dibangun demi kesejahteraan masyarakat Kepri.
“Untuk itu gubernur harus sejalan atau bersinergi bersama pemimpin daerah kabupaten/kota yang ada di Kepri, stakeholder, FKPD dan lainnya dalam membangun Kepri ke depan lebih maju lagi,” katanya.
Huzrin juga berharap hal-hal yang dapat merusak kesejahteraan masyarakat segera dibuang dan keharmonisan antara Gubernur dan Wakil Gubernur Kepri harus tetap terjaga.
“Dengan usia Kepri yang akan masuk 19 tahun, mari kita sama-sama membangun provinsi ini lebih baik. Ini pesan saya kepada pemimpin Kepri di hari lahirnya provinsi ini,” ujarnya.
Huzrin juga menyoroti beberapa hal soal sumber pendapatan Provinsi Kepri, salah satunya lego jangkar yang gagal karena Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tidak direstui.
“Selamat Harlah Provinsi Kepri yang ke-19 tahun, sejahterakan masyarakat,” tutup Huzrin.
(dar)