– Akui Karena Keteteran
Tanjungpinang, LintasKepri.com – Kepala Puskesmas Pancur, dr. Lisa R Riantuti mengaku Fasilitas Umum (Fasum) yakni Toilet Umum yang “kotor” dan “jorok” untuk pengunjung dan pasien disebabkan karena jumlah petugas kebersihan di Puskesmas ini hanya satu orang.
“Selama ini tidak pernah ada masalah. Cuma, pihak kita terbatas terhadap jumlah cleaning service (petugas kebersihan-red),” katanya ketika dikunjungi LintasKepri diruang kerjanya, Senin (1/8).
Seharusnya, kata dr. Lisa R Riantuti, dengan Puskesmas sebesar ini tidak layak satu orang yang mengurus perihal kebersihan. Ditambah satu minggu yang lalu petugas cleaning service kita cuti. Jadi, masing masing bertanggungjawab dengan ruangan.
Baca : Toilet Umum Puskesmas Ini “Kotor” dan “Jorok”
“Memang Fasilitas Umum di Puskesmas ini keteteran. Selain itu juga keterbatasan air. Kita berencana ingin membuat sumur galian seperti sumur bor. Mengingat keterbatasan anggaran, belum terlaksana dan diundur bahkan sudah kita ajukan ke pemko,” ungkapnya.
Selain itu, sambung dr. Lisa R Riantuti, permintaan penambahan tenaga kebersihan dan honorer tenaga medis juga telah diajukan.
“Tapi anggaran pemerintah kita saat ini defisit. Tak memungkinkan untuk dilakukan penambahan tenaga honorer. Itu juga menjadi kendala,” tegasnya.
Ditambah lagi saat ini Puskesmas Pancur masih menghandalkan dana dari APBD. Puskesmas ini juga belum Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
“Karena belum satupun Puskesmas BLUD, baru RSUD Tanjungpinang saja. Hanya saja saat Puskesmas ini diresmikan Walikota Tanjungpinang, Lis Darmansyah pada 28 Januari 2016 lalu masih tahap persiapan bahan penilaian. Sekarang tinggal pengajuan berikut sebagian persyaratannya telah dipenuhi. Jadi butuh proses,” ujarnya.
Dirinya juga menjelaskan, Puskesmas Pancur ini tertolong dengan adanya bantuan JKN BPJS. Sehingga untuk biaya operasional seperti gaji honor dan lain-lain menjadi terbantu.
“Seminggu terakhir ini saja Toilet Umum ditemukan kotor. Saya berterimakasih atas masukan yang telah disampaikan. Karena pasien pun mau menyampaikan ke pihak kita juga segan,” ujarnya.
Disinggung apakah ada inisiatif dari pihak Puskesmas guna mengganti sementara petugas kebersihan yang cuti, dr. Lisa R Riantuti menyebut belum bisa. Akan tetapi dirinya meminta menggantikan yang bersangkutan (petugas cleaning service-red) dengan keluarganya seperti istri atau anaknya selama cuti.
“Sebenarnya petugas cleaning service disini adalah bagian Tata Usaha (TU), hanya saja dia merangkap petugas kebersihan. Maka dari itu tidak cukup satu orang saja petugas kebersihan,” jelasnya.
Terhadap air tidak tersalurkan di Toilet Umum, dr. Lisa R Riantuti mengatakan sebenarnya petugas kebersihan telah mengisi penuh sebelum berangkat cuti di tangki penyimpanan air yang telah disediakan.
“Saya rasa untuk seminggu tidak cukup juga. Mungkin tidak semua petugas disini yang mengerti untuk menyalurkan air ke tempat penyimpanan air kecuali petugas cleaning service,” tegasnya.
Selain tenaga honorer dan kebersihan, dr. Lisa R Riantuti juga menginginkan adanya tambahan tenaga keamanan yang sampai saat ini belum ada petugas keamanan.
“Sementara ini masih dipantau oleh petugas kebersihan kita yang tinggal tak jauh dari Puskesmas ini,” tutupnya.
Pantauan terakhir media ini, Toilet Umum yang sebelumnya terlihat “kotor” dan “jorok” beberapa hari yang lalu, kini terlihat cukup bersih. Bahkan kran air juga berfungsi mengeluarkan air. (Iskandar Syah)
