Tanjungpinang, LintasKepri.com – Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan TNI/POLRI Indonesia (FKPPI) dilarang menggunakan atribut dalam kegiatan yang berbau politik praktis. Politik praktis yang dimaksud adalah memanfaatkan seragam FKPPI dan seragam TNI untuk mendukung salah satu pasangan calon, kata Komandan Komando Distrik Militer (Dandim) 0315 Bintan, Letnan Kolonel Infantri (Letkol Inf) Charles Sagala kepada sejumlah pewarta diacara hari ibu yang digelar FKPPI Provinsi Kepri di halaman Makodim Jalan A. Yani Km 6 Kota Tanjungpinang, Minggu (20/12).
Sebelumnya, Panglima TNI, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo juga melarang keras. Charles Sagala yang mengaku sebagai pembina FKPPI, mengatakan sebenarnya Panglima TNI melarang keras FKPPI, TNI/POLRI untuk berpolitik praktis seperti mendukung salah satu pasangan calon dengan menggunakan atribut seragam TNI. Karena TNI harus netral tidak memihak kemanapun.
“Jangan nantinya, kami menangkap pelaku money politik, justru kami dibilang berpolitik praktis. Yang dimaksut praktek politik praktis itu memanfaatkan seragam FKPPI dan seragam TNI. Kalau secara individu silahkan saja. Tapi jangan menggunakan atribut, karena itu hak individual. Kami sebagai pembina, melarang keras menggunakan atribut-atribut yang diberikan untuk berpolitik,” tegasnya.
Charles Sagala menilai jalan yang paling bagus, tepat, cerdas, FKPPI diposisi netral. Panglima TNI selalu menyampaikan FKPPI itu ada dimana-mana tetapi tidak boleh kemana-mana. Maksudnya secara individu anggota FKPPI boleh masuk partai politik. Namun begitu dia memakai seragam FKPPI, tidak ada berbicara partai. Tapi berbicara komunikasi putra putri di TNI/POLRI.
“Disitulah sikap netral saya sebagai Komandan Kodim 0315 Bintan,” katanya. (Aliasar)