Natuna, LintasKepri.com – Wakil Bupati (Wabup) Natuna, Hj. Ngesti Yuni Suprapti melakukan peninjauan disejumlah sekolah menengah atas yang melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), tahun pelajaran 2017-2018. Senin (09/04/2018) pagi.
Dalam melaksanakan peninjauan dihari pertama dilaksanakannya UNBK, Ngesti didampingi oleh Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Kadisdikpora) Natuna, Suherman dan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kadis Kominfo) Natuna, Raja Darmika.
SMAN 1 Bunguran Timur menjadi sekolah pertama yang dikunjungi oleh orang nomor dua di Bumi Sakti Rantau Bertuah tersebut. Dilanjutkan di MAN 1 Natuna dan SMAN 2 Bunguran Timur.
Ngesti juga sempat berbincang dengan sejumlah Kepala Sekolah (Kepsek) mengenai pelaksanaan UNBK. Salah satunya dengan Kepsek MAN 1 Natuna, Renaldi. Di sekolah yang baru pertama kali melaksanakan UNBK ini, Ngesti mendapatkan keluhan terkait kurangnya sarana dan prasarana dalam menggelar UNBK, salah satunya dengan jumlah komputer yang tidak mencukupi.
Kepada sejumlah awak media Ngesti menuturkan, bahwa Pemda Natuna merasa bersyukur, dengan lancarnya jaringan internet untuk menunjang pelaksanaan UNBK tahun ini. Meski baru ada 3 sekolah, yaitu SMAN 1 Bunguran Timur, MAN 1 Natuna dan SMKN 1 Bunguran Timur (SMK Kelautan dan Perikanan) yang sudah bisa menerapkan UNBK tahun ini.
Lancarnya jaringan internet di beberapa sekolah yang melaksanakan UNBK itu, tidak terlepas dari adanya Palapa Ring Barat dan Telkom, yang membantu menunjang pelaksanaan ujian kelulusan tersebut.
“Alhamdulilah jaringan internetnya sudah lancar, dibanding dengan tahun sebelumnya,” kata Ngesti.
Kedepan, Pemda Natuna melalui Diskominfo, akan bertekat agar bisa melaksanakan UNBK di 2 sekolah tingkat menengah dan tingkat atas yang ada di Kecamatan Bunguran Timur. Diantaranya SMPN 2 Bunguran Timur dan SMAN 2 Bunguran Timur, yang saat ini masih menerapkan sistem ujian nasional secara manual.
Terkait permasalahan kurangnya sarana dan prasarana penunjang UNBK di tingkat SLTA, seperti komputer dan lain sebagainya, Ngesti berjanji pihaknya akan mengupayakan bantuan sebisa mungkin. Meski saat ini SLTA sederajat bukan lagi tanggungjawab Pemerintah ditingkat Kabupaten/Kota.
“Memang kalau di tingkat SMA bukan lagi di kita, tapi Disdik Provinsi. Namun kita akan tetap coba bantu melalui dana hibah atau CSR, yang penting tidak melanggar aturan. Nanti pihak sekolah bisa membuat proposal ke perusahaan BUMN atau swasta untuk minta CSR, nanti kita bantu komunikasi,” sebut Ngesti.
Ngesti berharap seluruh peserta UNBK maupun UN sistem manual yang ada di Natuna, bisa lulus 100 persen, dengan nilai terbaik.
Sementara itu Kadis Kominfo Raja Darmika mengatakan, bahwa Pemerintah Pusat melalui Kemenkominfo telah berkomitmen untuk menghubungkan koneksi internet ke semua sekolah di Indonesia, termasuk Natuna. Namun kata Raja, dari seluruh sekolah yang diusulkan oleh Diskominfo, baik tingkat SD, SMP dan SMA sederajat yang ada di Natuna, hanya 38 sekolah yang memenuhi syarat dan disetujui oleh Kemenkominfo.
“Namun ya itu tadi, salah satu syaratnya adalah jaringan listrik harus hidup 24 jam. Namun selain dari 38 sekolah itu, nantinya secara berjenjang akan dilakukan survey lagi, mana yang layak dan mana yang tidak. Namun kemarin sudah kita ajukan semua,” jelas Raja.
Selain itu, pihaknya juga berupaya untuk mendapatkan CSR dari berbagai perusahaan, baik BUMN maupun swasta, untuk membangun jaringan internet kesekolah-sekolah yang tersebar di daerah yang terletak ditengah negara Asean ini.
“Saya lihat peluang CSR ini sangat besar, apalagi kita didaerah perbatasan. Dan CSR ini tidak terikat oleh tahun anggaran,” kata Raja.
Sementara untuk pendistribusian soal UN keseluruh sekolah yang ada dipulau-pulau, Kadisdikpora Suherman, mengaku pihaknya belum mendapat kendala apapun.
“Sejauh ini tidak ada masalah. Kita masih mengikuti prosedur seperti biasa, yaitu setiap hari kita ambil soal UN di Polres atau Polsek, lalu didistribusikan kesekolah-sekolah,” terang Suherman.
Laporan : Erwin Prasetio