Natuna, LintasKepri.com – Senin (14/01/2019) siang, sekira pukul 12:30 Wib, sekelompok warga Setengar, Desa Cemaga Selatan, Kecamatan Bunguran Selatan, Kabupaten Natuna, mendatangi kantor Aliansi Jurnalistik Online Indonesia (AJOI) Natuna, di Jalan Pramuka, Ranai, Kecamatan Bunguran Timur.
Kedatangan sekitar 6 orang warga Setengar itu, bermaksud untuk mengklarifikasi mengenai pemberitaan dibeberapa media online, tentang kejadian terduga Mesum di dalam mobil, yang terjadi di Tegul Laksmana Ranai, pada Jum’at (11/01/2019) dini hari, yang melibatkan warga Setengar dan Batubi.
Menurut keterangan beberapa warga Setengar tersebut, pelaku laki-laki berinisial Y, bukan lah warga asal Setengar, seperti yang diberitakan oleh beberapa media online.
“Kami tidak terima, jika disebutkan Y itu orang Setengar. Karena tidak ada orang Setengar inisial Y, yang punya mobil Avanza. Ini sudah mencemarkan nama baik Desa kami,” ujar Aprizal, salah satu warga Setengar.
Kedatangan rombongan warga Setengar di Kantor AJOI Natuna, ditemui langsung oleh Katua AJOI Natuna, Roy Parlin Sianipar dan sejumlah anggota lainnya.
Dalam pertemuan itu, awalnya beberapa warga Setengar tersebut, menuduh beberapa awak media telah membuat berita bohong, yang tidak bisa dipertangungjawabkan kebenarannya. Namun, setelah dijelaskan oleh Ketua dan beberapa anggota AJOI Natuna, barulah mereka mulai memahami, seperti apa masalah yang sebenarnya.
“Kami menulis berita itu berdasarkan narasumber, bukan sembarangan. Kalau mau menunutut, tuntutlah narasumbernya, yang membuat pernyataan,” ucap Roy Parlin Sianipar, menjelaskan.
Setelah beberapa waktu berdiskusi, akhirnya warga Setengar bersama awak media mengkonfirmasi kebenaran berita, langsung kepada Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Natuna, Dodi Nuryadi. Ternyata setelah dikonfirmasi ulang, memang benar pelaku Y, bukan berasal dari Setengar.
Kata Dodi Nuryadi, awalnya pelaku Y berulang-ulang mengaku tinggal di Setengar. Karena saat terjadi penangkapan, pelaku Y mengaku Kartu Tanda Penduduk (KTP) nya, tidak dibawa dan masih ditinggal ditempat rental mobil, sebagai jaminan.
“Memang awalnya Y mengaku tinggal di Setengar, tapi kerja di Selat Lampa. Lalu setelah besok siangnya, baru diketahui, bahwa Y aslinya orang Serasan, domisilinya di Desa Tanjung Batang, Pulau Tiga. Waktu temen-temen media konfirmasi, memang pengakuan pelaku awalnya tinggal di Setengar. Artinya bukan salah media, tapi salah pelaku yang membuat pernyataan awal,” terang Dodi Nuryadi, seraya menunjukkan pernyataan pelaku Y didalam berita acara penangkapan.
Setelah mengetahui akar permasalahan yang sebenarnya, akhirnya antara warga Setengar dan awak media, menempuh jalur damai.
Dan salah satu perwakilan dari warga Setengar pun, akhirnya membuat pernyataan permohonan maaf, kepada pihak awak media yang menulis berita.
Laporan : Erwin Prasetio