Tanjungpinang, LintasKepri.com – Isu Politik kerenggangan antara kedua pioner Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan di Provinsi Kepri, Lis Darmansyah dan Suparno sejak basis masa PDI Perjuangan melemah pasca Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Provinsi Kepri Tahun 2015 lalu terbantahkan oleh keduanya.
Menurut Lis Darmansyah, kerenggangan tersebut tidak benar, dirinya dan Suparno memiliki perbedaan ruang lingkup pekerjaan di luar konteks partai, meskipun sibuk, didalam partai mereka tetap berkordinasi, terlebih dalam mengurus para kader dan program kerja partai.
“Tidaklah, itu tidak benar, kita baik-baik aja, yang penting tugas pokok dan fungsi berjalan dengan baik, dan sesuai amanah yang diberikan,” kata Lis di warung kopi Mega Ria, Jalan Raja Ali Haji, Jumat (13/4) pagi.
Kata Sekretaris DPD PDI Perjuangan Provinsi Kepri itu, keberhasilan dalam menjalankan sebuah organisasi politik tidak dapat diukur dengan omongan saja, perlu adanya kesabaran dalam menjalaninya, terlebih kabar miring menyelimuti setiap pergerakan dari organisasi tersebut.
“Tidak ada keberhasilan tanpa perjuangan, tidak ada keberhasilan tanpa ujian,” tambah Lis sembari berbincang dengan Suparno.
Menurut Lis, Politik suatu keindahan. Dalam memerankannya, perlu cara yang dituangkan dalam tata keramah, sehingga untuk menciptakan suatu jalan keluar yang baik, ketika menghadapi masalah.
“Berpolitik itu butuh butuh kesabaran, dan keindahan bila kita ingin menjalaninya, tidak perlu ada permusuhan dan penuh kesabaran dalam menghadapi cobaan, semua partai tentu ada masalah. Nah, untuk menghadapi masalah itu jangan pernah suhuzon (berburuk sangka,red) tapi perlu di hadapi dengan keimanan,” katanya.
Senada disampaikan Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Kepri, Suparno kepada LintasKepri.com, sembari tersenyum, Suparno mengatakan hubungannya sangat baik dengan Lis, malahan dia mengatakan saat ini dilengkapi kesibukan untuk mengurus beberapa program partai.
“Ada tujuh program dalam waktu dekat ini PDI Perjuangan akan kita jalankan, artinya kita sibuk melayani masyarakat, jika ada permusuhan, itu tidak mungkin. Permusuhan itu tidak bagus, agama melarang itu, sehingga landasan untuk kita hidup, menjadi lebih baik tanpa permusuhan,” ungkap Suparno yang saat ini juga tengah menjalankan bisnis di Kota Tanjungpinang.
Diketahui, dibeberapa pemberitaan media di Kepri, mengabarkan kerenggangan antara keduanya, namun, kesempatan untuk ngopi bersama para kader, seperti Andi Chory Fatahudin, Gatot dan beberapa kader PDI Perjuangan turut melengkapi diskusi mereka pagi ini, kelihatan mereka terlihat akrab dan tetap kompak. (Aji Anugaraha)