Tanjungpinang, LintasKepri.com – Masyarakat Kota Tanjungpinang kembali mendapatkan penyuluhan tentang obat dan makanan yang aman serta sehat.
Penyuluhan ini dilakukan dalam Sosialisasi Pemberdayaan Masyarakat melalui Komunikasi Informasi serta Edukasi Obat dan Makanan, bertempat di Gedung Muhammadiyah Jalan Raja Haji Fisabilillah Kilometer 8 atas, Sabtu (6/5).
Sosialisasi ini bagian dari Gerakan Nasional Peduli Obat dan Pangan Aman yang kini sedang digalakkan oleh pemerintah pusat dan daerah.
Hadir dalam acara itu Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Pusat, Indriaty Tubagus selaku Direktur Inspeksi dan Sertifikasi Obat Tradisional, Kosmetik serta Produk Komplomen.
Serta Kepala Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kota Batam Yulius Sacramento Tarigan, Anggota DPR RI Sity Sarwindah, Anggota DPRD Kota Tanjungpinang Syaiful Bahri dan Rika Adriani dan Kepala Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Rustam.
Anggota DPRD Kota Tanjungpinang, Syaiful Bahri mengakui bahwa masih banyak peredaran obat dan makanan yang masih berbahaya bagi masyarakat untuk di komsumsi.
“Sosialisasi ini sangat penting dan dibutuhkan masyarakat. Kita juga harus memperhatikan terlebih dahulu informasi maupun perijinan dari beredarnya produk yang mungkin sangat berbahaya bagi masyarakat untuk dikonsumsi,” tutur Syaiful.
Kegiatan ini ia selenggarakan bersama anggota DPR RI Sity Sarwindah dan anggota DPRD Kota Tanjungpinang Rika Adriani karena masyarakat sangat butuh informasi mengenai obat dan makanan yang aman.
“Untuk itu dalam sosialisasi ini kami sengaja menghadirkan BPOM Pusat dan Kota Batam hingga Dinas Kesehatan agar bisa memberikan informasi tata cara memperoleh obat serta makanan yang sehat dan aman,” papar dia dari anggota Komisi III DPRD Kota Tanjungpinang.
Direktur Inspeksi dan Sertifikasi Obat Tradisional, Kosmetik serta Produk Komplomen BPOM Pusat, Indriaty Tubagus juga meminta kepada masyarakat agar memperhatikan ijin edar dari produk obat dan makanan yang akan dibeli serta dikonsumsi.
“Hal ini termasuk obat tradisional, kosmetik dan komplomen yang kini banyak beredar di masyarakat. Banyak produk yang ilegal dan berbahaya diperjual belikan tanpa ada ijin BPOM serta Dinas Kesehatan setempat. Semoga dengan informasi penting dari sosialisasi ini dapat diperoleh masyarakat,” katanya.
Sementara itu, anggota DPR RI dari Komisi IX, Sity Sarwindah menegaskan bahwa obat dan makanan tak bisa dihindarkan dari kehidupan masyarakat sehari-hari.
“Saya meminta kepada para masyarakat yang hadir saat ini bisa kembali menyampaikan informasi dari sosialisasi ini. Agar dari Gerakan Nasional Peduli Obat dan Makan Aman ini dapat berjalan serta mencapai tujuan,” kata dia.
(Iskandar)