Syukuran Asri Gunakan Dana Rutin Pemda

Avatar
Rony Kartika (Kasubag Humas dan Protokoler Pemda Bintan)
Rony Kartika (Kasubag Humas dan Protokoler Pemda Bintan)
Rony Kartika (Kasubag Humas dan Protokoler Pemda Bintan)
Rony Kartika (Kasubag Humas dan Protokoler Pemda Bintan)

Bintan, LintasKepri.com – Acara syukuran rakyat pasangan Bupati dan Wakil Bupati Bintan terpilih, Apri Surjadi dan Dalmasri Syam (Asri), Minggu (28/2) kemarin ternyata menggunakan anggaran dari dana rutin Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bintan tahun Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2016.

Keterangan ini disampaikan Kabag Humas dan Protokol Pemkab Bintan, Rony Kartika saat dikonfirmasi LintasKepri.com mengenai anggaran kegiatan syukuran rakyat yang diduga berjumlah Rp 700 Juta, Rabu (2/3).

Pada pemberitaan sebelumnya terkait acara syukuran Apri Surjadi dan Dalmasri Syam, sumber berinisial A menyebut anggaran berjumlah Rp 700 Juta.

Sedangkan Rony menilai A salah dalam menduga nilai anggaran kegiatan. Menurutnya anggaran kegiatan itu kerjasama antara Pemda dengan masyarakat, dibantu berupa perlengkapan kegiatan.

“Gak adalah, gak sampailah segitu, sekarang aja tahun 2016 kan gak mungkin dianggarkan 2015, Anggraannya dari anggaran rutin pemda, dibantu berupa makanan ringan (snack), tenda, kursi dari bagian umum, kayak kita buat kegiatan biasalah,” bantahnya.

Rony menjelaskan, sudah seharusnya Pemda membantu menyukseskan acara seperti ini. Mengingat beliau (Apri dan Dalmasri) saat ini telah menjadi pemimpin di Kabupaten Bintan.

“Bupati inikan sudah berpayung sistem pemerintahan, apa mungkin dijajarannya tidak peduli atensi dari masyarakat. Ya kita saling bekerjasama, dan kita berkolaborasi sebagai bentuk atensi kepada Bupati dan Wakil Bupati terpilih periode 2016-2021,” katanya.

Sementara untuk konsep acara, Rony juga memaparkan bahwasanya syukuran rakyat tersebut tidak menggunakan kursi dikarenakan diselenggarakan terbuka untuk umum.

“Acaranyakan acara terbuka untuk umum dan acara hiburan, jadi kita (panitia) sengaja tidak menyediakan kursi, karena konsepnya open steat (terbuka untuk umum),”. (Aji Anugraha)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *