Stok Beras Untuk Tanjungpinang Cukup Hingga Empat Bulan Kedepan

Avatar
Beras, Foto istimewa
Beras, Foto istimewa
Beras, Foto istimewa
Beras, Foto istimewa

Tanjungpinang, Lintaskepri.com – Stok beras Kota Tanjungpinang terkendali dan cukup sampai 4 bulan kedepan sebanyak 373.485 kg. Hal tersebut dikatakan Sudirman, Perwakilan Subdivre Bulog Kota Tanjungpinang, saat rapat Tim Pengandalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Tanjungpinang, Jumat (25/9).

Dimana beras raskin  untuk Kota Tanjungpinang berasal dari Sulawesi. Adapun aturan baru untuk daerah Kepulauan Riau khususnya Batam, Bintan dan Tanjungpinang dengan adanya peraturan dari Menteri Perdagangan yang mengizinkan impor langsung beras dari luar negeri, sehingga pemerintah daerah dapat memanfaatkan untuk mengatasi inflasi beras.

Selain Raskin dari APBN yang penyalurannya 12 bulan, tahun ini terdapat tambahan yang disebut dengan Raskin 13 dan 14 sesuai dengan surat Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI nomor : B-84/MENKO/PMK/IX/2015 tentang tambahan alokasi Pagu Raskin ke-13 dan 14 tahun 2015. Untuk kedepannya ada wacana Pemerintah mengubah nama Raskin menjadi Rastra atau beras sejahtera.

Pada kesempatan tersebut, Kadis Perindustrian, Perdagangan, Ekonomi Kreatif dan Penanaman Modal, Suyatno  menyampaikan, stok beberapa komoditas bahan pokok cukup. Untuk beras terdapat 1.112 ton, minyak goreng 318 ton, Tepung 191 ton, Gula 110 ton, telur 145.000 butir, mentega 4 ton, ayam 90 ton dan daging sapi 42 ton.

Suyatno menabahkan, data diperoleh dari ketersediaan stok yang ada digudang pada tingkat didistributor/agen yang ada di Tanjungpinang, belum termasuk pasokan yang masuk pada minggu ini dan belum termasuk stok yang terdapat ditingkat pengecer. “Stok yang tersedia dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Tanjungpinang  3 bulan kedepan. Maka kami informasikan ketersedian kebutuhan bahan pokok di Tanjungpinang aman dan terkendali. Untuk menghadapi Natal dan Tahun Baru serta musim Utara, para distributor telah melakukan pemesanan kembali, sehingga diharapkan tidak ada gangguan pendistribusian disembabkan ketiadaan stok atau cuaca buruk,” ujarnya.

Sekretaris Daerah Kota Tanjungpinang, Drs. Riono, M.Si sangat bangga karena Kota Tanjungpinang dalam beberapa bulan ini inflasi lebih terkendali yang sebelumnya pada Agustus  mengalami deflasi.

“Ini tidak lepas dari upaya kita bersama distributor dalam mengantisipasi kenaikkan harga yang terjadi menjelang Hari Raya Idul Fitri,” katanya.

Namun, sambung Riono, pemko masih memiliki target dan pekerjaan rumah kedepan dengan  menjadikan Kota Tanjungpinang menjadi TPID terbaik 2016. Menurutnya, Pemerintah Kota Tanjungpinang sangat konsen terhadap pengendalian Inflasi seperti pada tahun ini dari APBD Kota Tanjungpinang melalui Dinas Kelautan, Perikanan, Pertanian, Kehutanan dan Energi dengan membuat kegiatan penanaman sayur mayur media hidroponik di 18 Kelurahan dengan 300 kepala keluarga.

“Tahun depan, diharapkan KP2KE menyusun kegiatan penanaman sayur per kelurahan 1 komoditas, seperti ada kelurahan cabai, kelurahan kol dan lain sebagaianya,” ujarnya.

Selain itu juga, kata Riono, akan melakukan kerjasama dengan daerah-daerah penghasil sayur mayur seperti Bintan, Surabaya, Medan dan Kalimantan dengan rentan waktu paling lama 2 bulan ditahun ini.

“Tahun depan Pemko lakukan kerjasama kepada daerah pemasok lainnya yang kegiatannya sudah dianggarkan pada bagian perekonomian,” terangnya.(Hum/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *