Tanjungpinang, LintasKepri.com – Badan Urusan Logistik (Bulog) Tanjungpinang, Umar Syarif menyatakan ketersediaan beras saat ini sekitar 2.173 ton. Jumlah tersebut dikatakannya aman untuk tujuh bulan ke depan.
Stok beras tersebut dipastikan memenuhi kebutuhan masyarakat di Kota Tanjungpinang, termasuk Bintan dan Senayang.
“Itupun nanti akan ditambah lagi, karena saat ini kami masih menjalankan tugas pembelian beras secara komersional, kita sedang minta dikirim beras dengan kualitas premium dan medium, dengan begitu jumlahnya akan bertambah lagi,” imbuhnya.
Untuk menstabilkan harga beras di pasaran, katanya dalam Rapat Koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Tanjungpinang, Bulog terus menggelontorkan beras melalui operasi pasar. Sejak operasi pasar berlangsung, sudah terserap sekitar 10.000 ton atau 10 juta Kg beras.
Rapat yang dipimpin Sekretaris Daerah Kota Tanjungpinang, Riono dan juga Ketua TPID itu diikuti oleh Perwakilan BI Provinsi Kepri, Gusti, Bulog, BUMD, Direktur Utama Pelindo I, Wayan, Polres, BPS, perwakilan Bagian Perekonomian Kota Batam dan Kabupaten Bintan serta SKPD terkait di lingkup Kota Tanjungpinang.
Riono mengucapkan terimakasih kepada semua pihak tim pengendalian inflasi yang telah bekerjasama bahu-membahu menekan inflasi di Kota Tanjungpinang.
“Terimakasih kepada segenap jajaran TPID yang sudah konsen dan peduli terhadap persedian komoditas di Kota ini,” kata dia.
Riono menjelaskan, selama setahun program kerja yang dilakukan TPID terus berupaya untuk menekan gejolak harga yang terjadi pada beberapa komoditas kebutuhan pangan seperti cabai, bawang, sayuran, beras, dan lainnya.
“Upaya yang sudah kita lakukan adalah dengan menggandeng dua daerah penghasil yaitu Kabupaten Kulonprogo dan Kabupate Sleman,” tuturnya.
2017 mendatang akan diupayakan untuk mengembangkan kerjasama di daerah Sumatera. Hal ini untuk memastikan pasokan komoditas kebutuhan pangan tetap tersedia sehingga harga kebutuhan itu dapat ditekan.
Jadi kita bisa mencapai target Presiden RI Joko Widodo 14 minus 1 terhadap pengendalian inflasi di daerah,” tegasnya.
Selain itu, mengenai kunjungan wisman di Kota Tanjungpinang, perlu menyusun rencana kedepan agar pasokan bahan makanan tetap tersedia untuk mengantisipasi kunjungan turis asal Cina, perayaan hari besar keagamaan, maupun musim angin utara.
“Nanti kita akan lakukan pertemuan dengan pihak distributor, pemilik gudang dan maskapai penerbangan, agar tarif penumpang dan harga kebutuhan tidak mengalami kenaikan yang signifikan, terlebih pada tahun baru dan liburan anak sekolah,” tuturnya.
Disela-sela rapat berlangsung, Walikota Tanjungpinang Lis Darmansyah mengatakan Pemko sudah menjalin kerjasama dengan daerah Kulonprogo dan Sleman dalam sektor ketahanan pangan.
“Kedepan akan kita lakukan kerjasama dengan kabupaten/kota lainnya di Provinsi Kepri,” katanya. (hum/red)