SPBU di Tanjungpinang Mulai Terapkan QR Code untuk Pengisian BBM Subsidi

Muhammad Faiz
SPBU di Tanjungpinang Mulai Terapkan QR Code untuk Pengisian BBM Subsidi
Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di kawasan Sukaberenang, Tanjungpinang. Foto: Lintaskepri/Mfz

Lintaskepri.com, Tanjungpinang – Pemerintah semakin memperketat kebijakan pengaturan penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi melalui penerapan QR Code pada setiap pembelian BBM jenis pertalite.

Kebijakan ini bertujuan untuk mengurangi penggunaan BBM subsidi yang tidak tepat sasaran, sekaligus meningkatkan pengawasan distribusi BBM.

Penggunaan QR Code saat ini masih dalam tahap uji coba dan baru diterapkan pada kendaraan roda empat saja. Sedangkan, kendaraan roda dua masih menggunakan pembayaran konvensional.

Uji coba yang dimulai pada Desember 2022 dilakukan secara bertahap di seluruh Indonesia. Di Tanjungpinang sendiri, penerapan sistem QR Code sudah diberlakukan di beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

Salah satunya, SPBU milik PT Energi Sejahtera di Jalan Suka Berenang. Pengawas SPBU tersebut, Rio, mengungkapkan sekitar 70 persen pengguna mobil di Tanjungpinang telah mendaftar dan menggunakan QR Code.

Meski demikian, bagi yang belum menggunakan QR Code, pembelian masih dapat dilakukan secara tunai namun dengan kuota yang lebih rendah.

“Bagi yang belum menggunakan QR Code, kami batasi pembeliannya hanya 20 liter per hari, sedangkan yang sudah mendaftar melalui QR Code bisa mendapatkan hingga 120 liter per hari,” ungkapnya, Jumat (13/9/2024).

Rio juga mengimbau masyarakat, khususnya pemilik kendaraan roda empat, untuk segera mendaftarkan identitas kendaraannya melalui aplikasi My Pertamina guna mendapatkan manfaat penuh dari kebijakan ini, termasuk kuota BBM yang lebih besar.

Pihak SPBU juga siap membantu proses pendaftaran bagi masyarakat yang ingin mendaftarkan kendaraannya.

Terkait batas waktu akhir pendaftaran QR Code, Rio mengatakan pihaknya belum menerima informasi lebih lanjut dari Pertamina. Namun, saat ini pembelian secara tunai masih diterima meski dengan pembatasan kuota.

“Kami belum dapat informasi lebih lanjut terkait batas waktu pembayaran manual, namun saat ini masih bisa membayar secara konvensional dengan pembatasan kuota,” tambahnya.

Selain itu, Rio memastikan, stok BBM jenis pertalite di SPBU-nya mencukupi untuk kebutuhan masyarakat, dengan kuota harian mencapai 16 ribu ton.

Penerapan QR Code ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menekan penggunaan BBM subsidi yang tidak tepat sasaran.

Untuk sementara, kebijakan ini hanya diwajibkan bagi kendaraan roda empat, sedangkan roda dua masih menggunakan pembayaran konvensional. (Mfz)

Editor: Ism

 

banner 728x90

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *