Bintan, LintasKepri.com – SMA Negeri 1 Mantang, Terakreditasi B, Desa Mantang Besar Kecamatan Mantang Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), membutuhkan sarana dan prasarana sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar.
Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Mantang, Suhadi, di Pulau Mantang Besar Kabupaten Bintan menuturkan, sekolah ini membutuhkan sarana dan prasarana seperti Ruang Kelas Baru (RKB) hingga laboratorium.
“Saat ini kita punya tiga ruang kelas untuk belajar mengajar. Butuh tiga RKB lagi, dan satu RKB saat ini sedang dibangun,” katanya, Rabu.
Dia membutukan hal tersebut karena sekolah yang dipimpinnya sudah setara dengan SMA didaerah lain. Ditambah lagi jumlah siswa dan siswi disekolah itu mencapai 111 orang dengan dua jurusan yakni IPA dan IPS.
“Tahun lalu sudah pernah saya ajukan bantuan ke Pemprov Kepri seperti RKB dan Laboratorium untuk wadah mata pelajaran IPA dan Komputer. Namun belum ada tanggapan. Beruntung perwakilan Dinas Pendidikan Kepri, pak Irwan Panggabean berkunjung dan melihat langsung sekolah kami,” jelas Suhadi.
Selain permasalahan RKB dan Laboratorium yang belum ada, sekolah dengan lahan yang cukup luas tersebut belum terjangkau listrik. Sehingga, peserta didik yang menempuh pendidikan di SMA Negeri 1 Mantang harus berpanas-panasan saat mengikuti proses belajar mengajar.
“Sekolah ini belum ada listriknya, mau pasang kipas atau AC pun tak bisa. Siswa kita pun berkipas-kipas saat belajar,” tegas Suhadi.
Dia menyebut tenaga pendidik di SMA Negeri 1 Mantang berjumlah 17 orang dengan status Guru Tidak Tetap (GTT) yang rata rata mengabdi dari 2013.
Suhadi pernah mengajukan GTT disekolah yang dipimpinnya kepada pemerintah setempat untuk diangkat menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN). Selain itu juga ia pernah meminta kepada pemerintah agar tenaga pengajar berstatus ASN bisa ditempatkan di SMA Negeri 1 Mantang. Namun terbentur masalah lokasi yakni pulau.
“Karena tidak mudah memindahkan orang agar mengajar dan berdomisili tetap disini. Karena di Mantang juga belum ada perumahan guru,” kata dia.
Suhadi menjelaskan asal siswa di SMA Negeri 1 Mantang dari Pulau Serai, Selat Limau, Dendun dan Mantang.
Disinggung masalah anggaran Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dari pemerintah pusat, Suhadi menjelaskan peruntukan BOS tidak bisa digunakan untuk pembangunan RKB.
“Hanya diperuntukan untuk ATK dan lain-lain yang dibutuhkan sekolah. Kalau untuk pembayaran tenaga honor juga tidak diperbolehkan,” katanya.
Sementara itu, ditempat yang sama, Kasi Kelembagaan Sarana dan Prasarana Bidang SMA Disdik Kepri, Irwan Panggabean, dalam rangka monitoring dan evaluasi ke SMA di pulau terpencil menerima masukan dari tenaga pengajar disekolah itu.
“Pastinya kita sangat prihatin melihat hal ini dalam arti sarana dan prasarana di SMA Negeri 1 Mantang Besar masih kurang guna menunjang kegiatan belajar. Saya akan memperjuangkan melalui bidang saya dengan Dana Alokasi Khusus (DAK) maupun APBD,” tegas Irwan.
Kata dia Gubernur Kepri juga telah menjalankan program Unit Sekolah Baru (USB) ditahun ini seperti di SMA 18, 19, 21, dan 22 di Pulau Pecung Kecamatan Belakang Padang, Batam.
Irwan menegaskan, setelah mengunjungi SMA di Pulau Kelong dan Mantang, Disdik Kepri akan memonitoring ke sekolah sekolah yang ada di pulau-pulau terdepan. Tujuannya agar merasakan hal yang sama dengan di kota.
“Agar terhindar terjadinya ketimpangan peserta didik. Numbing, dan Pulau Pangkil, Bintan dalam waktu dekat akan kita datangi begitu juga didaerah lain sehingga pemerataan pembangunan SMA Negeri di Kepulauan Riau ini tercapai,” katanya.
Pemerataan pembangunan SMA ini sesuai amanah UU nomor 23 tahun 2014 tentang pemerataan daerah.
(Iskandar)