Lintaskepri.com, Tanjungpinang – Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Tanjungpinang saat ini belum menerima arahan dari Pemerintah terkait lonjakan kasus Covid di Singapura.
“Untuk saat ini kami belum ada menerima informasi dari Satgas Covid di daerah maupun pusat, meskipun begitu, nantinya kami akan tetap berkordinasi dengan karantina kesehatan pelabuhan,” kata Kepala Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli KSOP Kelas II Tanjungpinang Topan Wisnu, Senin (27/5/2024).
Topan mengatakan penumpang yang datang dan melakukan keberangkatan keluar negeri baik dari Singapura maupun Malaysia tidak ada dilakukan pengetatan oleh petugas.
“Saat ini pelabuhan International Sri bintan Pura berjalan normal, tidak ada pengetatan bagi penumpang yang melakukan perjalanan luar negeri,”
Dalam pengecekan kesehatan penumpang, Topan menyampaikan ada ranah nya tersendiri yang berada di Kantor Kesehatan Pelabuhan, dan ada aturan apabila kapal luar negeri yang harus diwajibkan untuk dilakukan pemeriksaan.
“Di aturan International itu apabila kapal membawa penumpang yang diharuskan untuk diperiksa dan di cek, maka kapal itu mengibarkan bendera berwarna kuning, artinya memang penumpang di dalamnya harus menjalani pemeriksaan kesehatan,” jelasnya.
Meski belum ada aturan dari pusat, pihaknya juga menghimbau kepada masyarakat Tanjungpinang agar selalu berhati hati dan selalu waspada terhadap penyakit dan virus yang bisa kapan saja datang.
“Harus tetap hati hati, jaga kesehatan, gunakan masker, kita harus melakukan pencegahan, karna saya baca berita di Singapura yang dilanda covid sangat besar yang terkena, jadi kita tidak boleh lengah,” tandasnya.
Sebelumnya negara tetangga Singapura baru-baru ini mengalami gelombang baru COVID-19. Pihak berwenang Singapura memprediksi puncak dari gelombang tersebut akan terjadi pada akhir Juni 2024.
Menteri Kesehatan Singapura (Menkes) Ong Ye Kung mengatakan sebanyak 25.900 kasus COVID-19 tercatat di Singapura, sepanjang 5-11 Mei 2024. Jumlah ini meningkat sebesar 90 persen, bila dibandingkan dengan 13.700 kasus pada pekan sebelumnya. (Mfz)
Editor: Ism