Tanjungpinang, LintasKepri.com – Soal siapa nantinya yang akan mendampingi Plt Wali Kota Tanjungpinang Rahma setelah definitif hingga kini masih rahasia.
Partai Gerindra dan Golkar mempunyai peluang yang sama untuk mengusulkan kadernya mendampingi Rahma memimpin Tanjungpinang hingga 2023.
Pengamat Politik dan Pemerintahan Kota Tanjungpinang Endri Sanopaka, menuturkan, jika dilihat dari sisi etika politik, wali kota bisa saja meminta kepada kader partai pengusung untuk mengisi jabatan wakil wali kota.
“Kita tahu bahwa almarhum Syahrul adalah representasi dari Gerindra. Maka bisa saja peluang calon wakil wali kota itu diberikan kepada Gerindra,” ungkapnya, Minggu (21/6).
Meskipun begitu, lanjut Endri, Partai Golkar juga mempunyai hak untuk mengusulkan kadernya mendampingi Rahma.
“Golkar juga ada hak mengusulkan kadernya untuk mendampingi Rahma karena pada Pilwako kemarin, pasangan Syahrul-Rahma diusung oleh Gerindra dan Golkar,” tegasnya.
Menurut Endri, yang perlu jadi perhatian adalah idealnya wali kota yang mengusulkan kepada partai pengusung.
“Bisa merupakan representasi partai pengusung, atau figur di luar parpol yang dianggap wali kota dapat berkolaborasi menjadi partner dalam memimpin Pemerintahan Kota Tanjungpinang,” ungkapnya.
Endri menambahkan, pasangan kepala daerah harus solid memimpin Kota Tanjungpinang. Dalam politik, kepentingan masing-masing pihak juga harus dapat diakomodasi.
“Itu semuanya tergantung dari kesepakatan dalam hal ini wali kota, Golkar dan Gerindra,” ucapnya.
Dalam politik, sambung Endri, tidak bisa seharusnya atau sepantasnya. Karena semua berkaitan dengan kesepakatan dan kepentingan.
(cho)