Seorang Dokter di Tanjungpinang Sembuh dari COVID-19

Avatar
Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Tanjungpinang, Rustam, saat konferensi pers di Puskesmas Jalan Ir Juanda, Rabu (4/3).
Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Tanjungpinang, Rustam, saat konferensi pers di Puskesmas Jalan Ir Juanda, Rabu (4/3) lalu.

Tanjungpinang, LintasKepri.com – Seorang dokter (perempuan) yang bekerja di IGD RSUD Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau, dinyatakan sembuh setelah sebelumnya terinfeksi virus corona (COVID-19).

“Setelah menjalani perawatan di RSUD Raja Ahmad Tabib lebih dari dua minggu, dokter berinisial RS (42) pasien nomor 12 dinyatakan sembuh,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Rustam, Senin.

Ia menjelaskan, pasien itu sebelumnya terpapar COVID-19 karena pernah melakukan perjalanan ke Batam.

“Pada tanggal 20 Maret 2020 yang bersangkutan melakukan perjalanan ke Batam dan langsung ke RSAB. Sampai di rumah sakit pukul 16.00 WIB karena ayahnya sakit dan dirawat di ICU (Stroke + Penyakit Jantung),” ungkapnya.

Kemudian, tanggal 20-23 Maret 2020, dokter itu menjaga ayahnya di rumah sakit.

“Tak kemana-mana sampai ayahnya dinyatakan meninggal dunia pada 23 Maret 2020 pukul 00.15 WIB,” jelas Rustam.

Selanjutnya, tanggal 24-26 Maret 2020, dokter RS ke makam ayahnya dan ke Pasar Jodoh, Batam, untuk mencari vitamin menggunakan mobil pribadi.

Rustam menyebut, dokter RS pulang ke Tanjungpinang pada 27 Maret 2020 pukul 15.00 WIB menggunakan kapal cepat (ferry).

“Mulai merasakan kurang sehat pada 30 Maret 2020 dimana badan meriang dan batuk. Namun dirinya mengobati sendiri,” katanya.

Keesokan harinya kondisi RS semakin menurun terlihat dari demam (37,8 C), batuk, sesak napas, badan pegal-pegal dan lemah.

“Saat berkonsultasi pada 1 April 2020 ke Dokter Spesialis Paru di RSUD Tanjungpinang, gejala sakit yang ditimbulkan mengarah ke COVID-19. Maka dilakukan pemeriksaan RT antibodi, hasilnya Reaktif, kemudian dirujuk ke RSUD Raja Ahmad Thabib (RAT) untuk diisolasi,” papar Rustam.

Tim medis melakukan pengambilan swab dan sampel lainnya terhadap RS pada 3 April 2020. Hasil swab kemudian dikirim ke BBTKL Jakarta.

“Hasil lab BBTKL Jakarta diterima pada 9 April 2020 dengan menyatakan dokter RS positif COVID-19,” tuturnya.

Sebelumnya pada 1 April 2020, semua yang dinilai kontak dengan RS baik di IGD maupun unit lainnya sekira 64 orang sudah dilakukan Rapid Test dan hasilnya Non Reaktif.

(cho)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *