Sebanyak 50 Orang Ikuti Pelatihan Peningkatan Industri

Avatar
iono, Sekda Kota Tanjungpinang ssat membuka acara Pengembangan Produk Usaha Industri Lokal Dalam Peningkatan Ekonomi Masyarakat, (19/8).
iono, Sekda Kota Tanjungpinang ssat membuka acara Pengembangan Produk Usaha Industri Lokal Dalam Peningkatan Ekonomi Masyarakat, (19/8).
Riono, Sekda Kota Tanjungpinang ssat membuka acara Pengembangan Produk Usaha Industri Lokal Dalam Peningkatan Ekonomi Masyarakat, (19/8).

Tanjungpinang, Lintaskepri.com – Peningkatan daya saing produk industri lokal memegang peranan penting dalam upaya dalam memajukan perekonomian suatu daerah. Dalam hal ini, Pemerintah Kota Tanjungpinang melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Ekonomi Kreatif dan Penanaman Modal (Disperindag Ekraf dan PM) menggelar kegiatan Pengembangan Produk Usaha Industri Lokal Dalam Peningkatan Ekonomi Masyarakat, Rabu (19/8) pagi, bertempat di Aula SMKN2 Tanjungpinang.

Dalam laporannya, Kepala Disperindag Ekraf dan PM Kota Tanjungpinang, Suyatno, AMP mengatakan bahwa kegiatan ini dilaksanakan dalam upaya peningkatan produk melalui sumber daya pelaku industri kecil dan menengah. Tujuan diadakannya kegiatan ini adalah terciptanya sumber daya manusia pelaku UKM yang memiliki kemampuan dan keterampilan dalam menciptakan produk berkualitas khususnya kuliner kue tradisional melayu menggunakan teknologi yang aman digunakan. Kemudian, terbukanya peluang usaha melalui olahan kuliner yang khas dan unik serta bermutu, serta memberikan dorongan dan motivasi kepada pelaku UKM dalam menciptakan produk berkualitas yang berorientasi pasar.

Riono, Sekda Kota Tanjungpinang, mengawali sambutannya mengatakan, Kegiatan ini salah satu usaha mengembangkan produk usaha industri lokal dalam rangka meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.

“Kalau bicara produk lokal, pengalaman telah menunjukkan kepada kita semua ketika krisis perekonomian pada periode 97/98 melanda, ternyata dari pada pelaku-pelaku usaha yang sanggup bertahan berasal dari industri kecil dan menengah, karena mereka tidak mengenal pinjaman dalam bentuk dollar. Dari segi geografi, Tanjungpinang bukan merupakan daerah penghasil pangan, sehingga sangat rawan terhadap ketersediaan pangan. Untuk itu Pemerintah Daerah melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah berusaha semaksimal mungkin mengontrol harga kebutuhan pokok di pasaran.” ujar Riono.

Tahun ini akan ada pemberlakuan MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN), dengan diberlakukannya MEA di beberapa bidang, maka SDM harus siap dan bisa bersaing, salah satunya UKM. “Karena itu pelatihan-pelatihan seperti kegiatan ini sangat diperlukan. Tentunya dengan tema perayaan hari kemerdekaan, ayo kerja, sangat sesuai diterapkan dalam bidang masing-masing, kewajiban pemerintah untuk menjembatani,” ujar Riono.

Tanjungpinang adalah daerah gerbang masuk pariwisata, harus terus dikembangkan destinasi wisata, termasuk pengambangan industri kulinernya. “Saya sangat menyambut baik dan mengapresiasi kegiatan ini, mudah-mudahan dengan adanya kegiatan ini, dan promosi tentunya produk-produk yang tadinya sederhana menjadi luar biasa dan bisa berkembang,” tutup Riono.

Hadir pada pembukaan kegiatan ini segenap Kepala SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Tanjungpinang, serta peserta pelaku usaha. Kegiatan ini diikuti oleh 50 orang peserta yang merupakan para pelaku usaha kecil di Kota Tanjungpinang dan direncanakan berlangsung selama 3 hari (19-21/8). (Hum/red)

banner 728x90

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *