Tanjungpinang, LintasKepri.com – Calon Walikota Tanjungpinang Lis Darmansyah berpasangan dengan Maya Suryanti sebagai Calon Wakil Walikota Tanjungpinang nomor urut 2, Jumat (2/3) pagi hingga siang, terlihat menyambangi masyarakat dari rumah ke rumah.
Kunjungan tersebut juga dalam rangka merayakan hari kelima belas perayaan Imlek yang dikenal dengan istilah “Cap Go Meh” seperti tahun-tahun sebelumnya dan sudah menjadi rutinitas Lis Darmansyah-Maya Suryanti.
Di tahun ini, Lis Darmansyah kembali bersilaturahmi menyambangi dari rumah ke rumah penduduk Tanjungpinang mulai dari kawasan Jalan Potong Lembu, Tambak, dan sejumlah pelantar yang ada di pasar Kota Lama Tanjungpinang.
Ia tak sendiri, Lis bersama pasangannya Maya Suryanti, maju pada Pilkada Tanjungpinang tahun ini yang merupakan anak dari mantan Walikota otonom Tanjungpinang pertama, dan juga mantan Walikota Tanjungpinang dua periode, Suryatati A Manan.
Lis dan Maya merupakan kandidat calon Walikota dan Wakil Walikota Tanjungpinang nomor urut 2.
“Jangan lupa ya pilih nomor 2,” kata Maya saat menyambangi warga Jalan Potong Lembu.
Lis dan Maya terlihat membagi-bagikan jeruk mandarin dari toko ke toko. Tidak ada yang mengetahui hari itu Lis dan Maya menyambangi mereka, seperti masyarakat biasa dan membaur begitu saja.
Kata Lis, rangkaian kegiatan bagi-bagi rezeki, dan menyambangi masyarakat Tionghoa sudah menjadi tradisi lama.
Menurutnya, hubungan toleransi antar umat beragama, suku dan budaya di Kota Tanjungpinang sudah terjalin cukup lama
“Maka tentu kita harus ikut bersuka ria didalam hari-hari besar seperti hari ini, khususnya keluarga Tionghoa yang ada di Tanjungpinang, khusus pelantar 1, 2 dan 3, dari sini pelantar ini sudah seperti saudara, kita ikut memeriahkannya,” tutur Lis.
Disela-sela kunjungan Lis Darmansyah ke rumah-rumah warga diiringi kesenian Barongsai. Dari toko ke toko Lis dan Maya menyambangi warga, dari akau Potong Lembu hingga Jalan Merdeka Pasar Kota Lama masyarakat berdiri menunggu Lis.
“Dan yang terpenting bahwa menjadi pemimpin bukan hanya pemimpin di suatu kelompok. Tapi, jadilah pemimpin yang dimiliki oleh semua orang,” ucap Lis.
Kata dia ini bentuk kepedulian. Karena, sebagai pemimpin itu tidak cukup duduk saja dan hanya bisa mengatur pemerintahan. Paling tidak bisa saling merasakan kebersamaan antara saudara.
“Inilah momentum yang paling tepat untuk membangun komunikasi dengan mereka, dan juga sambil mencari informasi serta masukan-masukan dari mereka (masyarakat, red),” tuturnya.
Lis menuturkan, saat ia bertemu dengan penduduk setempat, tak jarang dari mereka meminta bantuan atas berbagai persoalan. Masyarakat berharap kepada Lis, kedepannya ia dapat membantu.
Banyak keluhan dari masyarakat yang disampaikan kepadanya. Dia mencontohkan ada jalan yang rusak dan harus diperbaiki.
“Nanti bapak terpilih tolonglah parit ini diperbaharui, begitu juga dengan jalan yang rusak,” ucap beberapa masyarakat kepada Lis.
Menurut Lis tidak lain dan tidak bukan, menampung aspirasi sebagai penyambung lidah rakyat, yakni berupaya untuk menjalin kebersamaan, kekeluargaan dan komitmen bersama.
Pemerintah setempat juga sudah memprioritaskan sejumlah pembangunan di wilayah pesisir Tanjungpinang. Kata Lis, sejumlah pelantar dikawasan tersebut akan dibangun jalan lingkar, agar pusat lalulintas mobilitas penduduk tidak terpusat pada satu titik.
“Nah ini yang kita katakan bagaimana kita merencanakan, mendengarkan, menerima masukan masyarakat sehingga kita satukan menjadi visi dan misi kita dalam membangun Tanjungpinang kedepan,” katanya.
Saat menyambangi masyarakat Jalan Potong Lembu, Tambak, Pelantar 1, 2 dan 3 antusias masyarakat setempat tampak begitu besar.
(Iskandar)