Tanjungpinang, LintasKepri.com – Kasihan Rina (43) penderita stroke ringan (neurologi) warga RT.3/RW.1 Kelurahan Batu 9 Tanjungpinang Timur, yang sangat membutuhkan bantuan ulurun tangan dari para dermawan.
Sabtu (18/6) sore kemaren, LintasKepri.com mengunjungi kediaman Rina, yang tak jauh dari pemukiman pesat penduduk Kota Tanjungpinang. Saat itu, ia sedang bersiap mengenakan mukena, untuk segera menjalankan ibadah umat muslim (Sholat Ashar).
Karena belum dipersilahkan masuk, Perlahan media ini melihat sekeliling rumahnya yang baru setengah jadi. Tumpukan kayu-kayu dan beberapa barang bekas, menghiasi kesulitan hidup Rina di Kota Tanjungpinang.
Usai sholat, Rina mempersilahkan media ini masuk kedalam rumahnya yang beralaskan karpet plastik, katanya pemberian dari para dermawan beberapa waktu lalu.
“Maaf pak, seperti inilah rumah saya,” ucapnya sedikit gagu, mungkin efek bekas penyakit strokenya setahun yang lalu.
Janda anak dua ini kemudian menceritakan keluhannya kepada media ini sembari mengemas dapurnya, Rina mengungkapkan kalau dia tidak pernah lelah mengurus kedua anaknya yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) dan SMP, meskipun kaki sebelah kanannya sulit untuk digerakkan, karena stroke yang dialaminya.
Sejenak media ini permisi untuk melihat kamar mandi Rina, namun sungguh miris, Kamar mandi miliknya tak dapat digunakan lagi, alias sudah roboh.
“Maaf pak, seperti inilah keadaannya,” kata Rina sembari mengemas tumpukan ember dibelakang rumahnya.
Rina mengungkapkan, semenjak suaminya, alm.Jaka Wahidin meninggal dunia, dirinya tidak dapat berbuat banyak untuk membangun rumah, hanya saja Ketua Rukun Tetangga, selalu mengunjunginya.
“Pak RT yang sering kasih bantuan dengan saya, dia yang urus saya dan anak-anak,” katanya.
Sementara itu, Ketua Rukun Tetangga (RT) 003/ RW.001 Kelurahan Batu Sembilan, Mardeli sekita mendatangi kediaman Rina, dan bertemu dengan media ini.
Mardeli mengatakan, sejak suaminya meninggal dua tahun lalu, Rina sudah menjadi tanggungan semua warga setempat, dan uluran tangan dari para sukarelawan yang dititipkan kepadanya.
“Sudah menjadi tanggung jawab saya sebagai RT untuk membantu warga saya, bersama warga lainnya,” ujarnya.
Belakangan ini, Mardeli kesulitan dalam pembiayaan untuk membantu Rina, tak kurang seminggu Mardeli merogoh ratusan ribu rupiah dari kantongnya. Namun, rezeki tidak kemana, katanya ada saja rekannya yang membantu.
“Saya sempat kehabisan dana untuk Bu Rina, tapi ada saja teman yang bekerja di instansi pemerintah, kawan kerja, teman lama yang terus menitipkan bantuan, Alhamdulillah tersalurkan,” ungkapnya.
Sampai saat ini, Mardeli mengatakan belum ada bantuan dari Pemerintah Kota Tanjungpinang maupun Provinsi Kepri membantu kehidupan Janda beranak dua itu.
“Ada yang dari Dinas cuma membantu satu bundel Pempes, waktu pertama-pertama Rina terkena stroke, namun sampai sekarang hanya uluran tangan dermawan yang dibutuhkan,” katanya.
Untuk membantu rumahnya, Mardeli mengatakan, dirinya sudah mengajukan kepada Kelurahan bahwa Rina masuk kedalam kategori Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) sejak tahun lalu.
“Tahun 2014 sudah saya masukkan sebagai RTLH, namun tidak mendapatkan Surat rekomendasi pemilik tanah (PT.TPD) dan saya masukkan kembali pada tahun 2015, namun sampai sekarang belum ada kabarnya,” jelasnya.
Jika Anda ingin membantu Rina, Anda dapat mengunjungi kediamannya yang berada di Jalan Sri Ananda, RT.3/RW.1 Kelurahan Batu 9, Tanjungpinang Timur, atau dapat menghubungi ketua RT setempat, Mardeli di nomor HP. 081372577667. (Aji Anugraha)