Ratusan Pedagang Bazar Malam Ramadhan di Pamedan Ribut

Avatar
Ketua Panitia Bazar Malam Ramadhan, H.Norman, saat berdebat dengan ratusan pedagang, Selasa (28/6) malam.
Ketua Panitia Bazar Malam Ramadhan, H.Norman, saat berdebat dengan ratusan pedagang, Selasa (28/6) malam.
Ketua Panitia Bazar Malam Ramadhan, H.Norman, saat berdebat dengan ratusan pedagang, Selasa (28/6) malam.
Ketua Panitia Bazar Malam Ramadhan, H.Norman, saat berdebat dengan ratusan pedagang, Selasa (28/6) malam.

Tanjungpinang, LintasKepri.com – Ratusan pedagang Bazar Malam Ramadhan 1437 H meributkan tarif sewa stand dagang hingga tanggal penutupan bazar, yang di kelola CV. Bima Pratama Hatta, Selasa (28/6) malam.

Keributan bermula saat Panitia Penyelenggara Bazar tanpa menghimbau langsung memberikan surat edaran untuk segara menutup stand setiap pedagang pada tanggal 2 Juli nanti.

“Perjanjiannya tanggal 3 Juli, tidak mungkin secepat itu ditutup, kita mulai dari tanggal 10 Juni, sampai saat sekarang baru 19 hari, ini kan gak benar,” kata salah satu pedagang Bazar Malam Pamedan yang tidak ingin namanya disebutkan, saat perdebatan malam itu, di Pos Polisi Bazar Malam.

Kekesalan kepada Panitia juga disampaikan salah satu pedagang stand pujasera. Sumber menyesalkan perlakuan panitia kepadanya, dalam arti dirinya mendapatkan pembedaan soal tarif sewa dari pedagang lainnya.

“Saya merasa tidak mendapatkan keadilan, perjanjian sewa satu bulan Rp.2,5 juta, baiklah saya bayar Rp.1 juta untuk kesepakatan, terus sisanya saya bayar lagi Rp.1,5 juta, ternyata ketika musyawarah tadi, dalam penyampaiannya Rp.1 juta untuk pedagang pujasera, bahkan saya bayar Rp.1,5 juta ditulis Rp.1 juta oleh panitia,” kata sumber.

Senada disampaikan salah satu pemilik stand pakaian di Bazar itu, katanya untuk harga sewa stand miliknya dibandrol dengan harga Rp.3 juta selama satu bulan, baginya itu cukup mahal.

“Saya rasa itu tidak sesuai dengan apa yang di tanggung oleh panitia, dan saya merasa dirugikan, soalnya waktu yang tidak sesuai dan jangan seenaknya langsung menutup, tanpa ada kesepakatan,” ujar sumber.

Kemudian, menurut pengakuan beberapa pedagang, Panitia menghimbau untuk segera membongkar stand sesuai Tanggal yang disepakati, jika tidak mengindahkan himbauan panitia, para pemilik stand akan dikenakan denda.

“Jika masih ada yang belum melunasi pembayaran hingga tanggal 2 Juli nanti, akan dikenakan denda Rp.50.000 terhitung dari awal buka Bazar, inikan gak sesuai dengan perjanjian awal,” lagi-lagi kata pedagang yang tak ingin namanya disebutkan.

Mirisnya lagi, pedagang stand yang disebut blok “kaki lima” mengaku harus membayar Rp.1,2 juta untuk pembayaran stand dengan ukuran 1×2 meter saja.

Diketahui dari 202 stand dari berbagai ukuran dibandrol dimulai dengan harga ratusan hingga jutaan rupiah, dengan total sewa kurang lebih Rp.800 juta namun tidak diketahui kemana anggaran tersebut yang diduga dilarikan oleh Ketua Panitia Bazar Malam Ramadhan, H Nurman, di Taman Pamedan.

Sementara itu, ketika dikonfirmasi sejumlah pewarta, Ketua Panitia H.Norman menolak berkomentar. “Saya lagi tidak nyaman diwanwancara,” kata Norman, melanjutkan diskusi bersama panitia di kegelapan taman. (Aji Anugraha)

banner 728x90

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *