Natuna, LintasKepri.com – Forum Komunikasi Daerah (Forkomda) Pusat Partisipasi Publik untuk Perempuan dan Anak (PUSPA) Bahari Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), kembali melakukan penyuluhan kewirausahaan terhadap para pelaku Industri Rumahan (IR).
Kali ini, PUSPA Natuna memberikan pembekalan sekaligus pendataan terhadap puluhan pelaku IR yang ada disejumlah Desa di Kecamatan Bunguran Selatan. Diantaranya para pelaku IR dari Desa Cemaga, Cemaga Utara, Cemaga Tengah dan Cemaga Selatan.
Puluhan pelaku IR yang terdiri dari para Ibu Tumah Tangga (IRT) itu, dibina disatu tempat sekaligus, yang dipusatkan di Aula Serbaguna Kantor Camat Bunguran Selatan, pada Rabu (30/10/2019) siang.
Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PPPA) Natuna, melalui Kepala Bidang (Kabid) Kesetaraan Gender, Yuli Rhamadanita, yang membuka secara langsung kegiatan tersebut menjelaskan, bahwa PUSPA merupakan sebuah lembaga diluar Pemerintahan, yang menjadi Mitra bagi Dinsos PPPA Natuna, untuk membantu mengatasi permasalahan perempuan dan anak di daerah tersebut.
Penyuluhan kewirausahaan bagi pelaku IR, adalah salah satu upaya yang dilakukan PUSPA untuk meningkatkan perekonomian keluarga yang dihasilkan oleh seorang IRT.
Pasalnya kata wanita yang akrab disapa Nita itu, banyaknya kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dialami oleh perempuan sebagai IRT, akibat terjadinya ketidak stabilan perekonomian dalam suatu keluarga.
“Makanya untuk mencegah adanya krisis ekonomi dalam keluarga, yang berpotensi terjadinya tindak kekerasan dalam rumah tangga, PUSPA menggelar pelatihan Industri Rumahan bagi Ibu Rumah Tangga. Harapan agar ekonomi keluarga bisa meningkat, dan angka kekerasan bisa ditekan,” terang Nita, dalam sambutannya.
Nita menambahkan, bahwa memang IRT tidak memiliki kewajiban untuk mencari nafkah bagi keluarganya. Namun alangkah baiknya jika IRT itu dapat memanfaatkan waktu luang untuk menciptkan usaha kecil-kecilan sebagai penghasilan tambahan bagi keluarganya.
“Kita bisa melakukannya dari hal yang paling kecil. Misalnya disekitar rumah kita ada lahan kosong, bisa kita tanami dengan sayuran atau rempah-rempah sebagai konsumsi harian. Mesti tidak cukup untuk dijual, paling tidak kita sudah tidak beli lagi. Jadi kan bisa menghemat pengeluaran keluarga,” tutur Nita.
Nita pun berharap kepada para kepala keluarga, dalam hal ini suami, agar senantiasa saling membantu dalam menyelesaikan pekerjaan rumah, yang selama ini selalu dibebankan kepada istrinya. Padahal, jika antar keduanya dapat bekerjasama dalam berbagai hal yang menyangkut kebutuhan rumah tangganya, akan dapat menciptakan komunikasi yang baik didalam keluarga. Dengan begitu, otomatis hubungan rumah tangga akan berjalan harmonis, karena merasa saling melengkapi antar satu sama lain.
“Memang mencari nafkah itu tugas suami, dan mengurus rumah tangga adalah tugas istri. Namun tidak ada salahnya, istri membantu suami mencari tambahan penghasilan, begitu juga suami membantu istri dalam mengurus rumah tangga,” tegas Nita.
“Misalnya ni, suami membantu istri memarut kelapa, sementara istri menyalai ikan untuk dimasak. Jadi kerjanya kan jadi ringan dan cepat,” sambung Nita mencontohkan.
Sementara itu Ketua PUSPA Bahari Natuna, yang diwakili oleh Wakil Ketua Abdullah Lubis, menjelaskan, bahwa sepanjang tahun 2019, PUSPA telah melakukan kegiatan pembinaan dan pendataan IR disejumlah Desa dan Kecamatan yang ada di Kabupaten Natuna. Diantaranya di Kecamatan Pulau Tiga, Kecamatan Bunguran Barat, Kecamatan Serasan, Kecamatan Serasan Timur dan Kecamatan Bunguran Selatan.
Data tersebut kata Abdullah Lubis, nantinya akan menjadi sampel bagi PUSPA Natuna, untuk mengetahui segala permasalahan yang dihadapi oleh para pelaku IR di Kabupaten Natuna.
“Nanti data ini akan kami laporkan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Natuna melalui Instansi terkait, agar dapat menjadi bahan evaluasi bagi Pemerintah terhadap pelaku IR kedepannya,” terang Abdullah Lubis.
Lelaki yang juga menjabat sebagai Ketua OKK di Aliansi Jurnalistik Online Indonesia (AJOI) Kabupaten Natuna itu berharap, kedepan para pelaku IR yang ada di daerah Bumi Laut Sakti Rantau Bertuah itu, dapat mengembangkan usaha rumahannya agar lebih baik lagi. Supaya dapat membantu keluarga untuk meningkatkan kesejahteraan perekonomiannya.
Laporan : Erwin Prasetio