Tanjungpinang, LintasKepri.com – Setelah sempat tertahan di Tanjungpinang, ratusan pekerja asal Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat akhirnya dipulangkan ke daerah asalnya Senin (15/6).
Pekerja tersebut dipulangkan menggunakan KM Sabuk Nusantara 83 melalui pelabuhan Sri Bintan Pura (SBP) Tanjungpinang, pukul 13.00 WIB.
Pantauan di lapangan, ratusan pekerja tersebut memadati pelabuhan Sri Bintan Pura. Sempat juga terjadi gesekan sesama pekerja. Namun bisa diatasi langsung oleh pihak PT. PELNI dan Polsek Kawasan Pelabuhan (KKP).
Koordinator Pelabuhan Sri Bintan Pura, Raja Azmi, menuturkan, kepulangan pekerja asal Sambas kali ini sebanyak 247 orang. Dan sisanya akan diberangkatkan pada gelombang berikutnya.
“Sekarang 247 orang yang berangkat ke Sambas. Kita tidak kasih kapal full kapasitas. Karena kan harus menerapkan social distancing,” ujar Raja Azmi.
Sementara itu, salah seorang pekerja asal Sambas, Ardiwinata, mengaku senang dipulangkan. Mengingat pada masa pandemi ini syarat-syarat untuk bisa pulang sangat ketat.
“Merasa senanglah. Bisa berkumpul dengan keluarga nanti. Kalau dipikir inilah kepulangan yang paling sulit. Karena masih COVID ya. Jadi banyak persyaratan yang harus kita urus agar bisa pulang,” katanya.
Ardiwinata berterima kasih dengan masyarakat Tanjungpinang yang mau menerima pekerja untuk transit meskipun diawal kedatangan mendapat penolakan sehingga dipindahkan ke Gedung PKK, Senggarang.
“Buat masyarakat sini (Tanjungpinang) terima kasih sudah menerima kami. Kami tau dengan kondisi seperti sekarang (COVID-19), pasti mereka khawatir dengan kesehatan. Maaf jika kami membuat kalian was-was,” ucap dia.
Sebelumnya, pekerja asal Sambas ini masuk ke Tanjungpinang pada Jumat (5/6) lalu. Mereka berjumlah 293 orang. Pekerja diinapkan di sebuah ruko di Tanjung Unggat Kota Tanjungpinang. Namun, sehari diinapkan disana, ratusan pekerja tersebut mendapat penolakan dari warga Tanjung Unggat.
Kemudian, ratusan orang itu dipindahkan oleh Plt Wali Kota Tanjungpinang Rahma ke Gedung PKK di Senggarang.
(san)