Lintaskepri.com, Tanjungpinang – Politisi perempuan, Reni di Tanjungpinang menyatakan keyakinannya bahwa Nikolas Panama (Niko) mampu membangun sinergisitas antara Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan.
Menurut Anggota DPRD Tanjungpinang ini, Niko memiliki jaringan yang cukup baik di Tanjungpinang sehingga lebih mudah membangun kerja sama ketika menjabat sebagai kepala daerah atau wakil kepala daerah di Bintan.
“Saya kenal baik dengan Bang Niko. Beliau kan cukup lama tinggal di Tanjungpinang. Ini momentum bagi beliau untuk menyatukan dua kepentingan daerah untuk meningkatkan pendapatan daerah dan kesejahteraan masyarakat,” ujar Reni, Selasa (9/4/2024).
Selama ini, kata dia Pemerintah Bintan dan Pemerintah Tanjungpinang, terutama dalam pengelolaan sektor perekonomian seolah-olah jalan masing-masing.
Padahal kedua daerah itu berada dalam satu pulau. Kondisi itu yang menyebabkan mesin perekonomian berjalan kurang maksimal.
Ia menyontohkan dalam pengelolaan objek wisata, semestinya dapat berjalan seirama sehingga saling menguntungkan.
Dinas Pariwisata Tanjungpinang dan Bintan, serta seluruh organisasi kepariwisataan dapat saling mempromosikan objek wisata melalui paket pariwisata yang dikemas menarik.
Dinas Pariwisata Tanjungpinang dapat mempromosikan objek wisata di Bintan, dan mengambil keuntungan dalam paket wisata, begitu pula sebaliknya. Keuntungan dapat diperoleh oleh pedagang, travel, hotel dan restoran.
“Kami miris dengan kondisi pariwisata di Tanjungpinang, kunjungan wisman relatif sedikit dibanding Bintan. Saya berharap kedepan wisman maupun wisatawan domestik yang berkunjung ke Bintan memberi manfaat juga untuk Tanjungpinang melalui paket perjalanan wisata,” katanya.
Reni mengaku awalnya menganggap Niko tidak serius untuk ikut berkompetisi dalam Pilkada Bintan 2024.
Namun setelah melihat kondisi politik di Bintan akhir-akhir ini, ia menilai Niko potensial menjadi peserta pilkada.
Potensi itu dapat dianalisa dari banyak berita positif yang menginginkan Niko ikut mencalonkan diri dalam Pilkada Bintan 2024.
Kemudian, caleg terpilih pada Pemilu 2024, kemungkinan harus berpikir panjang untuk mencalonkan diri sebagai bupati atau wakil bupati karena mereka baru beberapa bulan menguras energi besar bertarung dalam pesta demokrasi, kecuali tidak harus berhenti sebagai anggota legislatif ketika menjadi peserta pilkada.
Kondisi ini juga sebagai momentum bagi Niko untuk tampil dalam Pilkada Bintan.
Ketiga, Niko memiliki kampung halaman di Bintan sehingga lebih mudah mendapatkan dukungan dari pemilih.
Terakhir, Niko tidak memiliki beban politik masa lalu dan masa kini sehingga lebih mudah menyosialisasikan dirinya kepada masyarakat, apalagi selama ini dirinya cukup berkontribusi melakukan berbagai kegiatan sosial dan pendidikan di Bintan.
“Awalnya, saya pikir hanya cek ombak, tetapi ternyata tidak. Bang Niko pasti memiliki pertimbangan yang matang sehingga menerima permintaan untuk ikut berkompetisi dalam Pilkada Bintan 2024,” katanya.
Reni menilai Niko memiliki integritas dalam bekerja dan juga dirasakan sebagai teman diskusi yang produktif, karena selalu memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi banyak pihak dengan cara sederhana.
“Bang Niko mudah akrab dengan siapa saja. Beliau bisa masuk ke kelompok mana saja, karena bebas, tidak berwarna. Karena itu beliau menjadi teman diskusi yang paten,” ucap politisi perempuan ini.(*/Brm)
Editor: Brm