Peringati Hari Kesehatan Nasional, Walikota Ajak Budayakan Cuci Tangan

Avatar
Walikota Tanjungpinang Lis Darmansyah saat menyampaikan sambutan di acara Hand Hygiene Dance Competition (kreasi cuci tangan melalui gerakan tarian) dilapangan IGD RSUD Tanjungpinang, Sabtu (5/11) pagi.
Walikota Tanjungpinang Lis Darmansyah saat menyampaikan sambutan di acara Hand Hygiene Dance Competition (kreasi cuci tangan melalui gerakan tarian) dilapangan IGD RSUD Tanjungpinang, Sabtu (5/11) pagi.
Walikota Tanjungpinang Lis Darmansyah saat menyampaikan sambutan di acara Hand Hygiene Dance Competition (kreasi cuci tangan melalui gerakan tarian) dilapangan IGD RSUD Tanjungpinang, Sabtu (5/11) pagi.
Walikota Tanjungpinang Lis Darmansyah saat menyampaikan sambutan di acara Hand Hygiene Dance Competition (kreasi cuci tangan melalui gerakan tarian) dilapangan IGD RSUD Tanjungpinang, Sabtu (5/11) pagi.

Tanjungpinang, LintasKepri.com – Memperingati Hari Kesehatan Nasional Ke-52 tahun 2016, RSUD dan Pemerintah Kota Tanjungpinang melakukan penandatanganan komitmen bersama dan menggelar acara Hand Hygiene Dance Competition (kreasi cuci tangan melalui gerakan tarian) dilapangan IGD RSUD Tanjungpinang, Sabtu (5/11) pagi.

Walikota Tanjungpinang Lis Darmansyah yang turut hadir mengajak masyarakat budayakan cuci tangan. Acara itu juga dihadiri oleh tenaga kesehatan, perawat, dan dokter.

“Dulu saja orang tua selalu mengajarkan saya, mau masuk ke rumah terlebih dahulu harus cuci tangan dan kaki. Bahkan didepan rumah sudah tersedia gentong berisi air, nah.. hal-hal inilah yang perlu kita galakkan kembali kepada masyarakat,” ajak orang nomor satu di Kota Tanjungpinang Lis Darmansyah dalam pidato sambutannya.

Diakui Lis, masih banyak orang yang malas untuk cuci tangan, karena menggangap hal ini sepele. Untuk itu, perlu komitmen dari seluruh elemen masyarakat, pimpinan rumah sakit, para dokter dan tenaga kesehatan untuk mensukseskan budaya cuci tangan di masyarakat.

“Setiap sosialisasi harus dilakukan dengan baik dan diimplementasikan di lapangan, bagaimana instrumen kepatuhan cuci tangan yang baik dan benar, baik itu di lingkungan rumah sakit, sekolah, kantor, rumah maupun lingkungan masyarakat. Sehingga budaya itu menjadi sebuah kebiasaan yang utama dilakukan,” tegasnya.

Kata Lis, perilaku mencuci tangan harus dimulai dari diri sendiri. Pentingnya menjaga kebersihan sekaligus dan menjadi orang yang memiliki kepedulian tinggi terhadap kebersihan lingkungan.

Sebelumnya, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Tanjungpinang, dr. Edi Sobri menjelaskan, rumah sakit dikenal sebagai tempat yang terjaga kebersihannya. Demikian pula petugas pelayan kesehatan harus bisa menjaga kebersihan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat agar tidak terjadi penularan infeksi.

 Walikota Tanjungpinang Lis Darmansyah saat berfoto bersama pihak RSUD Tanjungpinang.

Walikota Tanjungpinang Lis Darmansyah saat berfoto bersama pihak RSUD Tanjungpinang.

Untuk mencegah hal itu, sambung Edi, dilakukan penandatanganan komitmen bersama, mulai dari dokter, staf kepegawaian, perawat, hingga security akan pentingnya mencuci tangan dan menjaga kesehatan agar terhindar dari penyakit.

“Ini kita lakukan agar kebersihan tangan selalu di taati oleh para pekerja rumah sakit, khususnya dokter dan perawat, apalagi ketika menangani pasien atau melakukan tindakan medis, hal ini harus dilakukan demi kelangsungan pelayanan publik di rumah sakit,” tuturnya.

Acara semakin heboh ketika panitia pengendalian infeksi melakukan demo cuci tangan di hadapan walikota beserta istri Yuniarni Pustoko Weni.

Demo cuci tangan itu dikreasikan mereka dengan penampilan dance. Para penonton yang menyaksikan pun ikut bergoyang seiring dengan musik yang di mainkan.

Meski hujan deras, tak mengurangi semangat para peserta untuk ikut berlomba menampilkan berbagai kreasi cuci tangan melalui gerakan dance (tarian). Tak hanya itu, para peserta terlihat mengenakan bermacam aksesoris dan busana unik untuk menarik perhatian para juri.

Sebanyak 100 orang yang ikut dalam lomba dance hand hygiene, yang terbagi dalam 20 kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 5 orang.

Acara turut dihadiri, Direktur RSUP Provinsi Kepri, Direktur RSAL, Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM, dr. Eka Hanasarianto, Kepala Dinas Kesehatan, Rustam, serta seluruh jajaran pegawai rumah sakit. (Iskandar/hum/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *