Natuna, LintasKepri.com – Meski baru kali pertama melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), namun Madrasyah Aliyah Negeri (MAN) 1 Natuna, tidak mengalami kesulitan yang berarti.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Sekolah (Kepsek) MAN 1 Natuna, Renaldi. Menurutnya, UNBK kali ini tergantung kepada lancar tidaknya jaringan internet, saat berlangsungnya ujian kelulusan disekolah yang dipimpinnya tersebut.
“Sejauh ini tidak ada kendala. Kita hanya tergantung kepada sinyal internet, kalau sinyalnya aman, amanlah pelaksanaannya,” kata Renaldi kepada lintaskepri.com, saat ditemui disekolahnya saat pelaksanaan hari pertama UNBK. Senin (09/04/2018) pagi.
Renaldi menyebutkan, pihaknya menggunakan 2 akses jaringan internet yang berasal dari Palapa Ring Barat (PRB) dan Telkomsel.
“Istilahnya kita backing dua, biar ada kekuatan,” katanya.
Bahkan kata Renaldi, siswa siswinya juga tidak mengalami kesulitan dalam mengoperasikan komputer saat UNBK.
“Mereka sudah sering melakukan latihan, seperti try out dan sebagainya. Artinya bukan hal baru lagi bagi mereka, mereka sudah sering melaksanakannya sebelum UNBK,” ujarnya.
Selain dari siswa siswi MAN 1 Natuna, peserta yang mengikuti UNBK disekolah yang beralamatkan di Kelurahan Bandarsyah Kecamatan Bunguran Timur itu, juga menampung peserta UNBK dari MAS Bakti Natuna Pulau Tiga dan MAS Madinatunnajah Binjai.
“Keseluruhannya ada 64 peserta. 53 siswa dari MAN 1 Natuna, 6 siswa dari MAS Pulau Tiga dan 5 siswa dari MAS Binjai,” tuturnya.
Meski tak banyak mengalami kendala, namun Madrasyah Aliyah pertama yang ada daerah yang berada di Laut Natuna Utara itu, masih memiliki beberapa kekurangan fasilitas sarana dan prasarana untuk menunjang suksesnya UNBK tahun ini, diantaranya dengan minimnya persediaan komputer, sehingga harus meminjam dari luar sekolah.
Renaldi berharap, para anak didiknya yang sedang berjuang di UNBK tahun pelajaran 2017-2018 ini, bisa lulus 100 persen dengan nilai yang memuaskan.
Sementara itu menanggapi minimnya sarana dan prasarana di beberapa sekolah tingkat SLTA sederajat didaerahnya, termasuk MAN 1 Natuna, Wabup Natuna Hj. Ngesti Yuni Suprapti mengatakan, bahwa Pemda Natuna akan berupaya semaksimal mungkin untuk membantu melengkapi fasilitas belajar mengajar yang dibutuhkan oleh setiap sekolah, meski bukan lagi menjadi kewenangan Pemda Natuna. Namun pihaknya akan berusaha mencari solusi, seperti memberikan dana hibah maupun berupaya mendapatkan CSR dari sejumlah perusahaan, sejauh tidak melanggar aturan yang berlaku.
“Nanti akan kita carikan solusinya bersama-sama. Mungkin nanti larinya ke hibah ataupun CSR. Namun akan kita upayakan untuk membantu sekolah dalam menunjang proses belajar mengajar, walaupun tidak menggunakan dana Pemda. Karena tingkat SMA sekarang kewenangannya ada di Provinsi, bukan di Pemda lagi. Nanti akan kita masukkan usulan ini dalam Musrenbang,” ungkap Ngesti.
Laporan : Erwin Prasetio