Tanjungpinang, LintasKepri.com – Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Daerah Pemilihan (Dapil) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Haripinto Tanuwidjaja menilai Pulau Penyengat sangat berpeluang dan berpotensi untuk menarik jumlah Wisatawan Mancanegara (Wisman).
Hanya saja kata dia, standar keselamatan transportasi laut untuk menuju ke pulau itu harus membuat para turis berpikir, bahkan bisa jadi enggan menyinggahinya. Sebab, transportasi laut seperti pompong ukurannya dinilai masih kecil dan bisa saja mengancam keselamatan Wisman.
“Misalnya ada turis dari luar negeri yang ingin menyeberang ke Pulau Penyengat dengan menggunakan pompong seperti itu, tentunya mereka takut. Kalau orang kita yalah sudah terbiasa,” kata dia, Jumat (27/10) di Tanjungpinang.
Selain itu, tambah Haripinto, biro jasa perjalanan (Tour and Travel) dari luar negeri pun tidak berani merekomendasi para turis perihal datang ke Pulau Penyengat karena belum ada asuransi keselamatan jika melakukan kunjungan.
“Tentunya mereka (Tour and Travel) luar negeri tidak berani, karena ini sangat berisiko,” tegasnya.
Seharusnya, kata Haripinto, transportasi laut antar Pulau Penyengat memiliki standar keselamatan yang layak. Dia juga meminta pemerintah setempat melakukan pembenahan sarana dan prasarana seperti di pelabuhan penyeberangan Pulau Penyengat.
“Dibenahi agar memadai seperti ada toiletnya dan menyediakan fasilitas lainnya sehingga para turis bisa nyaman. Maka dari itu, Pemko Tanjungpinang harus bersama sama membahas bagaimana mengembangkan persoalan ini agar wisman banyak datang ke Pulau Penyegat dan Tanjungpinang. Tentunya turis asing sangat ingin menempuh ke pulau kerajaan yang tersimpan banyak cerita tersebut,” paparnya.
Meskipun begitu, Haripinto tidak melarang Wisman dan menilai Pulau Penyengat merupakan destinasi wisata Kepulauan Riau yang memiliki beberapa peninggalan sejarah dimasa kejayaan Kerajaan Riau-Lingga seperti Masjid Raya Sultan Riau, makam para raja, Bukit Kursi, meriam, hingga bangunan kuno lainnya.
(Iskandar)