Penambang Boat Pancung yang Jatuh Kelaut Dinyatakan Meninggal

Avatar
Subrik dnyatakan meninggal, Minggu (01/11).
Subrik dnyatakan meninggal, Minggu (01/11).
Subrik dnyatakan meninggal, Minggu (01/11).
Subli dinyatakan meninggal, Minggu (01/11).

Tanjungpinang, Lintas Kepri.com  – Akhirnya  Subli (56) warga Kampung Bugis penambang  boat pancung dengan rute Pelantar I-Kampung Bugis yang jatuh kelaut  diduga disambar petir, diperairan Kampung Bugis pada Minggu (01/11) sekitar pukul 14.30 WIB dinyatakan meninggal dunia.

Hal diatas diketahui, setelah dilakukan visum terhadap penambang boat senior itu. Dari hasil visum yang dilakukan oleh dokter RSUD Tanjungpinang terdapat luka pada bagian kening. Namun dokter RSUD yang ikut melakukan visum enggan berkomentar banyak, dikarenakan hasil visum akan keluarkan pada hari Senin (2/11) diambil langsung oleh pihak kepolisian.

“Ditubuh korban terdapat luka pada bagian kening. Lebih jelasnya nanti aja ya pak ?. Karena pihak kepolisian yang nantinya lebih berhak untuk menjelaskannya. Korban sudah dibawa pihak keluarga sekitar pukul 16.00 WIB ,” kata dokter RSUD Tanjungpinang, Wan Rita kepada Lintas Kepri.com diruangan UGD RSUD Tanjungpinang usai melakukan Visum terhadap korban.

Sebelumnya media ini mengunggah, Subli yang berprofesi sebagai penambang boat yang biasa mangkal di Pelantar I Tanjungpinang terjatuh ke laut, Minggu (01/11) siang saat beraktivitas, akhirnya ditemukan warga dan petugas. Korban yang sempat tenggelam ditemukan setelah dilakukan pencarian selama kurang lebih satu setengah jam pasca terjatuhnya.

“Korban ditemukan sekitar pukul 14.30 WIB tidak jauh dari lokasi korban jatuh semula,” ujar Ipda Syaiful Amri, Kepala Unit (Kanit) Patroli Polairud Polres Tanjungpinang.

Menurut Syaiful, korban ditemukan tidak jauh dari lokasi jatuhnya korban dari atas boatnya. Saat ditemukan, kondisi tubuh korban sudah kaku. Ia diduga sudah meninggal dunia.”Kondisinya sudah tak bergerak lagi. Tapi, untuk memastikannnya kita tunggu hasil visum di rumah sakit dulu,” ujar Syaiful Kepada wartawan.

Syaiful menambahkan, jatuhnya korban diketahui pihaknya setelah mendapat laporan dari salah satu warga yang melihat boat korban berputar-putar tidak beraturan di atas perairan sekitar Kampung Bugis.”Kita dapat laporan dari warga, jika boat korban berputar-putar di atas air. Begitu kita dapat info, kami bersama para penambang boat lainnya menuju lokasi dan mencari korban,” ujarnya.

Disinggung apa penyebab korban sampai terjatuh ke dalam laut, Syaiful belum bisa memastikannya. Namun, dari informasi yang diterimanya, saat itu kondisi di wilayah perairan dilanda hujan deras dan sesekali terdengar suara petir yang cukup keras.

“Mungkin, kalian juga merasakan petir yang kuat tadi, ada kemungkinan juga karena hal itu. Tapi, intinya kita belum bisa memastikan penyebab korban terjatuh karena masih dalam penyelidikan,” terangnya.

Pantauan di lapangan, tubuh korban yang saat itu sudah kaku dan lemas dievakuasi ke Pelantar I Tanjungpinang dan kemudian dilarikan ke RSUD Tanjungpinang dengan menggunakan mobil ambulan.”Saya kenal dengan korban. Ia kan mangkal dekat di Pelantar ini,” ujar Syaiful. Lokasi dermaga Pelantar I Tanjungpinang berdekatan dengan Markas Komando (Mako) Polairud Tanjungpinang.(red)

banner 728x90

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *