Natuna, LintasKepri.com – Pemerintah Kabupaten Natuna, melalui Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Perkim), akan mengubah kampung Penagi, yang terletak di Kelurahan Bandarsyah, menjadi Kota Pelangi.
Demikian disampaikan oleh Kepala Dinas Perkim Natuna, Agus Supardi, bahwasanya kampung yang menjadi cikal bakal Kota Ranai tersebut, akan dipoles sedemikian rupa, agar terlihat cantik dan menarik.
Pemolesan ini, kata Agus Supardi, dengan cara mengecat seluruh bangunan rumah milik penduduk setempat, dari mulai dinding rumah, atap dan pagar, dengan bermacam-macam warna.
“Iya benar, tahun ini akan kita mulai pengerjaannya. Supaya Penagi bisa terlihat lebih menarik, tidak terlihat bangunan aslinya yang kebanyakan terbuat dari kayu,” ujar Agus Supardi kepada LintasKepri.com diruang kerjanya, Jum’at (26/01/2018) siang.
Rencana ini kata Agus, merupakan ide dan inisiatif dari Hj. Nurhayati Hamid Rizal, yang merupakan Ketua Forum Kota Sehat (FKS) Kabupaten Natuna. Istri tercinta dari Bupati Natuna Abdul Hamid Rizal itu, ingin Kota Penagi tampak menarik saat dilihat dari udara, karena Penagi berdekatan dengan Bandara Ranai.
“Jadi nanti orang yang ingin datang dan pergi ke Natuna menggunakan pesawat, bisa menyaksikan kampung Penagi yang berwarna-warni dari udara. Ini juga bisa menjadi destinasi wisata baru di Natuna,” ujar Agus.
Mantan Kadisdik Natuna itu menjelaskan, untuk mewujudkan rencana tersebut, Pemda Natuna telah menggelontorkan anggaran sebesar Rp 1 milyar, yang bersumber dari dana APBD Natuna tahun anggaran 2018.
Meski demikian, rencananya kegiatan ini tidak dikerjakan oleh pihak ke tiga atau melalui lelang, namun akan dikerjakan melalui swakelola masyarakat dan melibatkan beberapa organisasi kepemudaan dan profesi, seperti Komuna dan Wartawan.
“Tapi nanti kita akan melaksanakan sosialisasi dulu kepada masyarakat Penagi,” tutup Agus Supardi.
Dulunya, Penagi merupakan sebuah Kota tersibuk di Natuna, sebelum adanya Kota Ranai. Karena disinilah pusat perdagangan bagi masyarakat Natuna dimulai. Namun dengan berjalannya waktu, masa kejayaan Kampung yang berada diatas air ini tinggal lah sejarah.
Laporan : Erwin Prasetio