Natuna, LintasKepri.com – Sejumlah tokoh pemuda Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), yang tergabung dalam beberapa Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP), menyatakan sikap tentang kedaulatan maritim di Laut Natuna Utara.
Aksi deklarasi yang dimotori oleh Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) dan Pemuda Pancasila Kabupaten Natuna itu, berlangsung di Taman Pantai Piwang, Kelurahan Ranai, Kecamatan Bunguran Timur, pada Sabtu (04/01/2020) petang.
Dalam aksi tersebut, KNPI dan Pemuda Pancasila Natuna menggandeng sejumlah OKP dan Ormas yang ada di daerah ujung utara NKRI. Diantaranya Pemuda Muslimin Indonesia (Pemuda Muslim), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Sapma Pemuda Pancasila, Srikandi Pemuda Pancasila, Purna Paskibraka Indonesia (PPI), Komunitas Muda Natuna (Komuna), Praja Muda Karana (Pramuka) serta sejumlah organisasi lainnya.
Ketua DPD KNPI Natuna, Haryadi, menjelaskan, bahwa deklarasi ini merupakan bentuk tindak lanjut dari adanya sikap negara China yang melakukan illegal fishing di sekitar perairan Laut Natuna Utara, beberapa waktu lalu.
Sikap sembrono negeri tirai bambu itu, dinilai telah melecehkan kedaulauatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan menyakiti hati masyatakat Natuna.
“Kita ingin menunjukkan kepada Pemerintah, bahwa masih ada para pemuda di Perbatasan, dan selalu ada untuk menjaga keutuhan NKRI,” tegas Haryadi.
Pemuda Natuna juga mendukung upaya Pemerintah Pusat, melalui Kementerian Pertahanan (Menhan), Jajaran Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (POLRI), yang langsung memberikan respon dalam upaya mempertahankan keamananan diwilayah perairan Laut Natuna Utara.
Hal itu dibuktikan dengan turunnya Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) Laksda TNI Yudo Margono bersama jajarannya ke Kabupaten Natuna, pada Jum’at (03/01/2020) kemarin.
“Itu salah satu bukti keseriusan Pemerintah terhadap pertahanan di Natuna. Kita sangat mengapresiasi itu,” ujar Haryadi.
Haryadi mewakili Pemuda Natuna juga mendukung langkah Pemerintah untuk memberantas aktifitas Illegal Fishing disekitar perairan Laut Natuna Utara.
Pasalnya kata dia, pasca viralnya puluhan Kapal Ikan Asing (KIA) yang merampok ikan disekitar perairan Natuna, masyarakat setempat yang berprofesi sebagai nelayan, musti wanti-wanti untuk melakukan aktifitas penangkapan ikan di laut mereka sendiri.
“Kita tidak ingin masyarakat nelayan kita resah, akibat adanya kejadian ini. Ini bisa menurunkan pendapatkan nelayan kita, yang hanya melakukan penangkapan ikan dengan cara tradisional, dengan alat tangkap seadanya. Mereka pun ke laut hanya menggunakan pompong (perahu motor, red) berukuran kecil, kalah jauh dengan kapal nelayan dari negara tetangga,” terangnya.
Haryadi pun meminta kepada seluruh masyarakat di Bumi Sakti Rantau Bertuah, agar tidak resah dengan adanya isu bakal terjadinya perang antara China dengan Indonesia disekitar Laut Natuna Utara.
Berikut isi pernyataan sikap Pemuda Natuna tentang Kedaulatan Maritim di Laut Natuna,
1. Kami Pemuda Natuna tetap setia terhadap NKRI,
2. Kami Pemuda Natuna mendukung penuh Pemerintah Republik Indonesia dalam menjaga kedaulatan maritim dilaut Natuna Utara,
3. Kami Pemuda Natuna menolak dan mengecam klaim China terhadap Laut Natuna Utara, serta
4. Kami Pemuda Natuna Menolak dengan tegas Illegal Fishing di Laut Natuna Utara.
Laporan : Erwin Prasetio