– 120 Ton Perhari masuk di TPA
Tanjungpinang, LintasKepri.com – Pemerintah Kota (Pemko) melalui Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman (DKPP) Tanjungpinang, kewalahan menangani permasalahan sampah. Sehingga masih ditemukan tumpukan sampah di drainase (saluran air) dan perairan pelantar di kota ini.
“Sampah yang menumpuk di pinggir laut ini sudah lama bang. Karena dibawa air. Akibatnya menimbulkan bau busuk,” kata warga yang tak mau disebutkan namanya di pelantar 1 ketika ditanya LintasKepri.com, Jumat (4/3).
Selain di pelantar 1, 2, 3 dan lainnya, juga ditemukan hal yang sama. Termasuk sampah di parit (drainase) di Jalan DI Panjaitan Km 9 Tanjungpinang yang merupakan jalur sibuk arus lalulintas.
“Jijik juga lihat sampah di parit ini,” kata pengendara yang melintas, Wandi, ketika ditanya media ini.
Terpisah, Kabid Kebersihan Dinas Kebersihan, Pertamanan dan pemakaman Kota Tanjungpinang, Muhammad Yatim menuturkan sampah yang masuk di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) mencapai kurang lebih 120 Ton perhari.
“Sampah yang sulit diangkat seperti sampah di pesisir pantai,” katanya diruang kerjanya.
Ia mengaku sampah didarat maupun dipemukiman telah ditangani melalui petugas kebersihan umum.
Terhadap upaya mengurangi jumlah sampah melalui daur ulang seperti kerajinan dari sampah, Yatim mengatakan sumbangsih akan hal itu masih kecil.
“Pemasaran daur ulang sampah non organik masih menjadi hambatan,” ungkapnya.
Dia menilai, kesadaran masyarakat masih rendah perihal membuang sampah pada tempatnya. Buktinya warga masih sesuka hati membuang sampah di sembarang tempat dan wilayah perairan laut dan pantai.
“Kedepan, kesadaran masyarakat membuang sampah pada tempatnya menjadi tantangan kita terhadap arti penting membuang sampah, paling tidak masyarakat bisa mengurangi jumlah sampah,” tutupnya. (syh)