Tanjungpinang, LintasKepri.com – Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Tanjungpinang bersama Badan Urusan Logistik (Bulog) menggelar Operasi Pasar Beras di Rumah Pangan Kita (RPK) Alif Bintan Center Tanjungpinang.
Operasi yang digelar mulai 5-31 Desember 2017 itu, menyiapkan 2.000 ton beras medium kualitas premium dari Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp8.100 per kilogram.
Walikota Tanjungpinang, Lis Darmansyah menjelaskan, operasi pasar dilakukan untuk mengendalikan dan mengontrol harga beras di pasaran. Operasi pasar ini juga sebagai upaya pemerintah untuk mengantisipasi adanya kenaikan harga beras.
“Biasanya, setiap menjelang libur natal dan tahun baru akan terjadi kenaikan harga sejumlah komoditas. Karena itu, kita melaksanakan operasi pasar untuk menjamin ketersediaan beras berkualitas dengan harga terjangkau bagi masyarakat Kota Tanjungpinang,” katanya.
Selain itu sebagai upaya Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungpinang bersama Bulog untuk mengendalikan harga di pasaran dan menjamin ketersediaan beras di masyarakat masih cukup dan aman, dengan demikian masyarakat mendapatkan beras berkualitas dengan harga terjangkau.
Walikota terpilih 2013 ini berujar, berpatokan pada Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 57 tahun 2017 tentang Harga Eceran Tertinggi (HET), untuk wilayah Sumatera ditetapkan bahwa beras kualitas medium Rp9.950 dan premium Rp13.300 per kilogram.
Menurutnya, pemberlakuan HET ini sebagai upaya untuk mempertahankan daya beli masyarakat dan mengendalikan tingkat inflasi.
Ia menambahkan, meskipun pasokan beras kualitas medium mengalami penurunan, sehingga beras medium sulit ditemukan masyarakat, bukan berarti tidak tersedia.
Melalui operasi pasar ini, masyarakat yang berpenghasilan rendah mendapatkan beras dengan kualitas yang baik dan harga yang terjamin.
Lis berharap agar Lurah, RT/RW membuat surat edaran untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat diwilayahnya masing-masing, bahwa ada operasi pasar hingga 31 Desember di Bintan Center dan di sejumlah titik RPK yang ada di Kota Tanjungpinang.
“Apapun usaha yang dilakukan pemerintah, tujuan utamanya mampu berbuat dan memberikan kontribusi bagi permasalahan masyarakat, khusunya menyangkut hajat hidup bersama, seperti pemenuhan kebutuhan bahan pokok ini. Karena itu, operasi pasar jangan sampai dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab yang hanya mencari keuntungan semata,” paparnya.
Sementara itu, Kepala Bulog Sub Divre Tanjungpinang, Joko Santosa mengatakan bahwa harga beras saat ini cenderung mengalami ketidakstabilan harga.
“Dimana terjadi lonjakan harga sebesar 10 persen di tingkat konsumen dalam kurun waktu satu minggu. Kejadian ini terjadi hampir diseluruh daerah di Indonesia. Karena itu, Bulog memiliki tanggungjawab untuk mengendalikan sejumlah komoditas,” ungkapnya.
Operasi pasar ini, sambung Joko, dilaksanakan hingga 31 Desember 2017 mendatang. Menggunakan cadangan beras pemerintah dengan harga eceran tertinggi Rp8.100/Kg beras medium kualitas premium. Jika nanti ada ketetapan dari menteri, maka pihaknya akan kembali menggelar operasi pasar hingga kebutuhan dirasa cukup.
Menurutnya, stok beras di gudang Bulog saat ini mencapai 2000 ton, dan stok beras ini cukup memenuhi kebutuhan masyarakat di 5 (lima) Kabupaten/Kota se Provinsi Kepri yakni Kabupaten Bintan, Lingga, Anambas, Natuna, dan Kota Tanjungpinang.
“Jadi tidak ada alasan harga beras naik karena natal dan tahun baru. Lagi pula sudah ada pemberlakuan HET dari Permendag,” katanya.
Dia mengungkapkan, pasca diterbitkan HET, beras medium agak sulit ditemukan di pasaran, imbasnya menyulitkan masyarakat.
Karena itu, untuk menjamin kualitas beras medium dan mengendalikan kenaikan harga beras, maka pihaknya mengambil tindakan menggelar operasi pasar beras.
Dengan demikian masyarakat tidak perlu khawatir karena stok beras lebih dari cukup sehingga harga terkendali dan tidak ada kenaikan.
“Kita wajib amankan program pemerintah terhadap ketahanan pangan. Dia berharap dari lintas pemerintah, tim operasi pasar, dan satgas pangan untuk bersama-sama memantau serta mengamankan kegiatan ini agar berjalan sukses,” ungkapnya.
Disamping beras, kata Jaka, Bulog juga menyiapkan persediaan gula pasir “manis kita” dalam kemasan, dan minyak goreng kemasan standing pouch dengan harga eceran tertinggi Rp12.500/Kg.
Dia menjelaskan, operasi pasar dilakukan di 69 titik Rumah Pangan Kita (RPK) yang ada di Kota Tanjungpinang diantaranya pasar Bintan Center dan Pasar Baru.
Selain itu, operasi pasar dilaksanakan secara mobile di sejumlah titik yang di sinyalir adanya lonjakan harga.
“Untuk informasi wilayah mana yang akan dilaksanakan operasi pasar, pihak kami menyiarkan setiap hari di RRI,” katanya.
(Hum/Red)