Natuna, LintasKepri.com – Pada Minggu (16/06/2019) pagi, menjadi hari yang paling menyedihkan bagi pasangan suami istri Irwansyah (40) dan Liawati (37). Pasalnya, rumah tempat mereka tinggal bersama ketiga orang anaknya tersebut, ambruk akibat dihantam oleh gelombang air laut.
Rumah yang terletak di RT 02/RW 04, Batu Kapal, Kelurahan Ranai Kota, Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) tersebut, memang posisi bangunannya berada diatas air laut.
“Kejadiannya hari Minggu kemarin, sekitar jam delapan pagi (08:00 WIB, red),” ujar Liawati, saat dihubungi lintaskepri.com, Senin (17/06/2019) malam.
Akibat peristiwa tersebut, rumah yang keseluruhan bahan bangunannya terbuat dari kayu itu, tidak lagi dapat untuk ditinggali Liawati bersama keluarganya. Lantaran hampir keselurah bangunannya, sudah roboh dan terendam air laut.
Bahkan, sebagian perabot rumahnya banyak yang rusak dan tidak bisa lagi digunakan.
Meski tidak terjadi korban jiwa, namun akibat musibah tersebut, keluarga Liawati ditaksir mengalami kerugian materi hingga puluhan juta rupiah.
Peristiwa memilukan yang dialami oleh warga yang diketahui berasal dari Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat (Kalbar) tersebut, mengundang perhatian sejumlah komunitas kemanusiaan. Diantaranya adalah Forum Kita Peduli Sesama (FKPS) Natuna, yang pada Senin (17/06/2019) siang, menyerahkan bantuan berupa uang tunai kepada keluarga korban.
“Saat kami menyerahkan bantuan, kami didampingi oleh Ketua IKKB, Pak Lurah Ranai Kota, Pak Babinsa Ranai, Ketua RT dan RW, serta Perwakilan dari Dinas Sosial Natuna,” ujar Ketua FKPS, Sugianto Utomo, atau yang lebih akrab dipanggil Yanto.
Kata Yanto, ia bersama anggotanya sepakat untuk memberikan sedikit bantuan dari uang kas mereka, lantaran miris melihat kondisi rumah Liawati yang rusak parah.
“Jumlahnya memang tidak banyak, namun inilah bukti dari kepedulian kami terhadap keluarga Ibu Liawati, yang sedang tertimpa musibah,” katanya.
Saat ini, sambung Yanto, wanita yang kesehariannya berjualan buah-buahan di Kota Ranai tersebut, untuk sementara waktu tinggal dirumah sanak keluarganya, yang berada disekitar wilayah Jemengan.
“Selain dari kami, rencananya IKKB (Ikatan Keluarga Kalimantan Barat, red) juga akan melakukan penggalangan dana, untuk membantu keluarga Ibu Liawati,” sebut Yanto.
Informasi yang berhasil dihimpun oleh media ini, selain diterjang ombak air laut, kondisi kayu yang menjadi bahan utama pembuatan rumah tersebut, juga sudah lapuk termakan usia.
Laporan : Erwin Prasetio