Natuna, LintasKepri.com – Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), terus getol melakukan berbagai upaya bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat dan kemajuan daerah. Bahkan upaya itu dilakukan Pemda bukan hanya mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) setempat, melainkan juga berupaya untuk menggaet dana lain diluar kemampuan APBD.
Salah satunya adalah upaya penjajakan kerjasama antara Pemda Natuna dengan Pemerintah Amerika Serikat, dalam rangka meningkatkan pembangunan Infrastruktur di salah satu daerah perbatasan tersebut.
Hal itu disampaikan oleh Bupati Natuna, Abdul Hamid Rizal, bahwa pihaknya telah melakukan komunikasi dengan Pemerintah Amerika, melalui Kedutaan Besarnya untuk Indonesia yang berada di Jakarta.
“Sebelumnya mereka (Amerika, red) menanyakan kepada kami, Infrastruktur apa yang bisa dibantu,” kata Hamid Rizal.
Hamid pun mengaku langsung menyampaikan sejumlah usulan ke Dubes Amerika, dengan memberikan data-data sesuai yang telah Pemda usulkan sebelumnya ke Kementerian Perhubungan dan Kementerian terkait lainnya.
“Data itu juga yang kita berikan ke pihak Amerika,” katanya.
Setelah dipelajari oleh Dubes dari negara adidaya tersebut, kata Hamid, Amerika sangat tertarik untuk membangun Bandar Udara (Bandara) Sipil bertaraf Internasional di Pulau Bunguran, Kabupaten Natuna.
“Mungkin mereka ingin melakukan kerjasama dengan Pemerintah Indonesia, dalam hal ini Pemda Natuna. Ya kami siap saja menerimanya,” ujar Hamid.
Orang nomor satu di Bumi Sakti Rantau Bertuah itu menuturkan, bahwa tahun ini Pemerintah Provinsi Kepri telah menyiapkan anggaran untuk membantu melakukan pengkajian, terkait wacana pembangunan Bandara Internasional yang dimaksud.
Namun, sambung Hamid, salah satu perusahaan swasta asal Amerika juga telah bersedia membuat kajiannya, jika memang dibutuhkan.
Ada 3 (tiga) tempat yang diusulkan oleh Pemda Natuna untuk dijadikan lokasi pembangunan jembatan udara tersebut. Diantaranya di Kelarik Kecamatan Bunguran Utara, serta di Padang Hangus dan Setengar, Kecamatan Bunguran Selatan.
“Nanti tergantung mereka lah, mau pilih yang mana. Yang kira-kira sesuai dengan feasibility study (studi kelayakan, red) mereka lah,” imbuh Hamid.
Hamid memprediksi, pembangunan Bandara Sipil Internasional akan memerlukan lahan seluas 500 hektare.
“Lahannya itu nanti mereka yang ganti rugi, bukan kita,” katanya.
Ketua DPW Partai Amanat Nasional (PAN) Kepri itu menambahkan, bahwa selain berkeinginan untuk membangun Bandara Sipil, Pemerintah Negeri Paman Sam itu juga tertarik untuk membangun Pelabuhan Marina, sebagai sandar Kapal Yacht bagi para Yachter Dunia.
“Kita sangat mendukung, bakal ramai tempat kita nanti,” ucapnya.
Pria asal Pulau Penyengat, Kota Tanjungpinang itu berharap, jika wacana tersebut tercapai, dapat membawa dampak yang sangat besar bagi peningkatan perekonomian masyarakat. Terutama dari sektor pariwisata, yang selama ini menjadi salah satu fokus pembangunan Pemerintah Daerah setempat, diluar dari sektor kelautan dan perikanan serta migas.
“Harapannya kunjungan wisata bisa meningkat. Sehingga tujuan pembangunan wisata kita bisa tercapai,” tutup Hamid.
Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Bagian Antar Lembaga Setda Natuna, Ronnie Indra. Kata dia, pihaknya akan terus mendorong usulan ini melalui Duta Besar Amerika.
“Iya benar, sedang kita jajaki. Rencananya akan kita sampaikan lagi ke Dubes Amerika, saat acara di Bali nanti,” katanya singkat.
Laporan : Erwin Prasetio