Pemancar TV Kepri Disambar Petir, Biaya Perawatan Tower Terus Berjalan

Avatar
Tower pemancar TV Kepri sejak tahun 2010 sudah dua kali disambar petir
Inilah Tower pemancar TV Kepri sejak tahun 2010 sudah dua kali disambar petir.
Kepala Baltekkom Disdik Kepri dan Direktur TV Kepri, Tamsir
Kepala Baltekkom Disdik Kepri dan Direktur TV Kepri, Tamsir

Tanjungpinang, LintasKepri.com – Mengklarifikasi dugaan anggaran pemeliharaan tower tidak dipergunakan semestinya, Kepala Balai Teknologi Komunikasi Pendidikan Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau, Tamsir membenarkan biaya perawatan tower pemancar siaran Televisi Kepri (TV Kepri,red) terus berjalan melalui kerjasama saluran TV Kabel lokal.

Ia menuturkan, Tower pemancar yang dibangun menggunakan anggaran APBD Kepri sejak tahun 2010 itu sudah dua kali disambar petir yang pada akhirnya saat ini Baltekkom bekerjasama dengan tujuh TV Kabel lokal di Batam dan Tanjungpinang.

“Towernya kesambar petir pada 17 Juni 2016 lalu. Jadi, sekarang kita salurkan siaran tidak melalui saluran analog lagi, tapi bekerjasama dengan TV Kabel lokal,” kata Tamsir saat ditemui diruangan kerjanya, Selasa (19/7).

Robohnya tower pemancar TV Kepri itu juga telah disuratinya ke Instansi terkait.”Sudah kita sampaikan ke Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kepri, dan Komisi Penyiaran Informasi Daerah (KPID) Kepri,” katanya.

Direktur TV Kepri ini juga menerangkan, kerjasama ketujuh TV Kabel swasta itu diantaranya Barelang TV Kabel, Bintan Vision, Barelang TV, Avava. Dengan demikian, kata Tamsir, biaya pemeliharaan tower itu dipergunakan untuk kerjasama dengan TV Kabel.

“Anggarannya kurang lebih Rp100 Juta lebih, masing-masing perusahaan TV Kabel dibayar Rp 35 Juta per-tahunnya,” katanya.

Menepis jumlah anggaran Rp3,8 Miliar yang dianggarkan pada tahun 2015 untuk TV Kepri, Tamsir menepis kalau hal itu tidak benar. Ia menuturkan sebagian pengajuan ploting anggaran untuk operasional TV Kepri itu dicoret oleh Legislatif Kepri.

“Anggaran tahun 2015 hanya sekitar Rp1,8 Miliar yang disetujui, dan sebagian pengajuan dicoret dewan,” ujarnya.

Beberapa pengajuan pengadaan itu, kata Tamsir, diantaranya pengadaan Amplifier yang dipergunakan untuk on-Air TV Kepri yang juga ikut rusak disambar petir beberapa waktu lalu.

“Amplifier itu sangat penting dipergunakan, baik siaran di dalam maupun di luar,” ungkapnya.

Tower pemancar TV Kepri sejak tahun 2010  sudah dua kali disambar petir
Inilah Tower pemancar TV Kepri sejak tahun 2010 sudah dua kali disambar petir.

Kepada LintasKepri.com, Tamsir juga menjelaskan terkait izin penyiaran tetap yang diperolehnya dari Kementerian Pusat beserta beragam penghargaan yang telah diraih TV Kepri.

“Izin TV Kepri saat ini Izin Penyiaran Publik (IPP) tetap dari Kementerian,” ujarnya.

Dia juga menjelaskan, tidak hanya mendapatkan izin dan menjalankan bermacam program, TV Kepri yang sebentar lagi menjadi Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) itu juga membayar pajak iuran frekuensi saluran Televisi kepada dinas terkait.

“Kita juga bayar pajak setiap tahunnya, ini dia buktinya,” terang Tamsir sembari menunjukkan bukti pembayaran pajak tersebut yang tertulis nominal lebih kurang Rp25 Juta setiap tahunnya.

Meskipun belum menjadi LPPL yang terpisah dari Disdik Provinsi Kepri, dirinya berharap Baltekkom dapat segera berdiri mandiri dengan aturan yang mendasar. Sebagian peraturan yang tengah di godok DPRD Kepri tersebut kabarnya memberikan izin 15 persen untuk TV Kepri menyiarkan iklan komersil.

“Sudah banyak dari perusahaan swasta yang mengajukan permohonan iklan ke kita, namun saya tolak. Semoga kedepan dapat cepat berubah menjadi LPPL Kepri,” tutupnya. (Aji Anugraha)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *