Kepri, LintasKepri.com – Dengan meningkatnya kasus COVID-19 di Pulau Bintan, membuat semua pihak khawatir dengan tidak tertampungnya pasien terkonfirmasi corona untuk dapat dikarantina di Rumah Singgah RSUD Raja Ahmad Tabib (RAT), Kecamatan Tanjungpinang Timur, Kota Tanjungpinang.
Menanggapi hal itu, Juru Bicara Satgas COVID-19 Kepri, Tjetjep Yudiana, meminta masyarakat tidak usah khawatir akan hal itu.
Menurutnya, sepanjang Rumah Singgah RSUD RAT mampu menampung 20 orang, tentunya pasien terkonfirmasi corona itu akan diprioritaskan untuk dikarantina disana.
“Tapi kalau sudah overload (melebihi kuota), kami serahkan kepada Satgas COVID-19 kabupaten/kota masing-masing,” ujar Tjetjep, Selasa (18/8).
Namun, apabila Satgas COVID-19 kabupaten/kota tidak siap untuk mencari tempat karantina yang layak, maka pihaknya siap merujuk ke RSKI Galang, Kota Batam.
“Apabila mereka tidak siap, kita akan bantu untuk dirujuk ke RSKI Galang, Kota Batam. Jadi penampungan karantina selanjutnya disana,” tutur Tjetjep.
Sebelumnya, Satgas COVID-19 Kepri telah menyiapkan tempat alternatif untuk karantina pasien yang terpapar corona. Yaitu Asrama di Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Kepri di Kecamatan Toapaya, Kabupaten Bintan, Asrama Haji, dan Hotel Sunrise Tanjungpinang.
Namun, masyarakat di Kecamatan Toapaya menolak jika Asrama LPMP dijadikan tempat untuk karantina pasien corona. Begitu juga di Hotel Sunrise.
Diketahui, data yang diterima LintasKepri hingga Senin, (17/8) kemarin, kasus pasien terpapar COVID-19 di Pulau Bintan sebanyak 160 orang. Pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 87 orang, dan pasien yang meninggal 4 orang.
(san)