Tanjungpinang, LintasKepri.com – Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra, Dwi Ayu Lovita Putri, meminta agar Wali Kota Tanjungpinang, Rahma, tidak khawatir dengan hadirnya wakil wali kota.
Lovita menilai Rahma saat ini sedang dilema atau takut jika nanti hadirnya wakil membuat kebijakannya sedikit terganggu.
Dia memastikan jika calon wakil wali kota yang diusung oleh Partai Gerindra dan Golkar sadar diri karena fungsi wakil ialah membantu pekerjaan Rahma.
“Bu Rahma tak perlu takut dengan adanya Wakil Wali Kota Tanjungpinang. Kami paham fungsi wakil itu hanya membantu wali kota. Tidak akan melangkahi bu Rahma dalam mengambil kebijakan,” ujarnya, Selasa (9/3).
Selain itu, Lovita menyayangkan ucapan Rahma yang ingin sosok wakil wali kota sepaham dengan visi dan misinya.
Menurut dia, sosok Ade Angga dan Endang Abdullah merupakan orang yang sangat paham dan mengerti soal visi dan misi Syahrul-Rahma saat mencalonkan diri sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tanjungpinang pada 2018 lalu.
“Tidak tepat jika bu Rahma bilang pak Ade Angga dan Endang Abdullah tidak sepaham dengan beliau. Padahal dulu mereka berjuang memenangkan SABAR dan paham dengan visi misinya,” tegas Lovita.
– Komitmen Rahma Dipertanyakan
Sementara itu, Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Partai Golkar Kota Tanjungpinang, Novaliandri Fathir, mempertanyakan komitmen Rahma ketika bertemu dengan partai pengusung di rumah dinas wali kota, Senggarang, pada Februari lalu.
Pada saat itu Rahma berjanji ketika selesai bertemu dengan partai pengusung akan segera menyurati DPRD Kota Tanjungpinang untuk memproses pemilihan wakil wali kota.
“Sangat disayangkan. Dalam pertemuan di rumah dinas, bu Rahma menyatakan akan segera menyurati DPRD Kota Tanjungpinang untuk mempercepat proses pemilihan wakil wali kota. Namun, sebulan kemudian malah menyurati Kemendagri,” tegas Fathir.
Dia mengingatkan agar Rahma segera mempercepat proses pemilihan dan harus komitmen dengan omongannya ketika bertemu dengan partai pengusung.
“Bu Rahma tidak bisa merubah ini. Karena Undang-undang sudah mengharuskan bu Rahma untuk meneruskan saja nama calon wakil wali kota ke DPRD. Dia tidak bisa merubah nama calon,” tegas Fathir lagi.
Sebagai anggota DPRD Kota Tanjungpinang, Fathir sangat merasakan dampak tidak adanya wakil wali kota.
“Kami merasakan di DPRD kalau tidak ada wali kota terpaksa paripurna kita tunda hingga hadirnya wali kota. Tentu ini sangat menyedihkan dan masyarakat menjadi susah,” tutur politisi Golkar ini.
(san)