Nurdin Minta Diberi Kelonggaran Impor Barang ke Kepri

Avatar
Plt Gubernur Kepri, Nurdin Basirun
Plt Gubernur Kepri, Nurdin Basirun

-Menjelang Puasa dan Idul Fitri

Plt Gubernur Kepri, Nurdin Basirun
Plt Gubernur Kepri, Nurdin Basirun

Batam, Lintaskepri.com – Plt Gubernur Kepri, Nurdin Basirun meminta kepada Instansi terkait untuk memberikan kelonggaran masuknya barang ke Kepri. Saat memimpin Rapat Terbatas bersama forum komunikasi pimpinan daerah (FKPD) membahas embahas persiapan jelang bulan Puasa dan Idul Fitri, di Graha Kepri, Batam, belum lama ini.

“Selama tidak melanggar aturan, mohon diberikan kemudahan khususnya sembako agar bisa masuk ke sini,” harapnya.

Dalam rapat tersebut,  Gubernur memberikan beberapa catatan yang perlu diantisipasi. Beberapa diantaranya adalah pasokan listrik, dan harga sembako.

Khusus harga sembako, Ia melihat harga-harga mulai melonjak dimasyarakat. Untuk itu Nurdin meminta dinas terkait untuk melakukan operasi pasar. “Operasi pasar jangan hanya seremoni saja. Saya minta agar harga sembako bisa diturunkan tidak hanya dibeberapa item,” pintanya.

Senada dengan Gubernur, Ketua DPRD Kepri Jumaga Nadeak mendapat laporan bahwa kebutuhan pokok mulai meningkat. Atas dasar itu, DPRD sepakat dengan Gubernur agar dinas terkait segera melakukan operasi pasar. “Saya minta semua bahan pokok stabil. Karena ada kecenderungan stok gula kurang dan harus diimpor dari luar negeri,” kata Jumaga.

Plt Kadisperindag Edi Rofiano mengatakan bahwa kebutuhan gula saat ini 2500 ton/bulan, minyak goreng 1800 ton/bulan dan daging sapi 39.000 ton/bulan. “Untuk beras yang tersedia di gudang Bulog Tanjungpinang dan Batam sebanyak 5ribu ton. Saat ini juga ada beras asal Jawa yang akan datang ke Kepri sebanyak 5 ribu ton lagi,” kata Edi.

Edi menambahkan, Adapun harga beras Bulog saat ini medium Rp 11.500, premium Rp 12.500 dan super Rp 18.000.

Membaca paparan Pemprov dan DPRD Kepri, Danrem 033/WP, Madsuni, Kajati Kepri, Andar Perdana berkomitmen untuk menjaga stabilitas harga. Merangkak naiknya harga-harga kebutuhan pokok ini disebabkan permintaan yang meningkat sementara disisi lain kebutuhan terbatas. Maka dari itu, kedua lembaga ini sepakat membuka kran masuk barang, namun sesuai dengan aturan yang ada.

Namun, juga harus di antisipasi para pelaku usaha nakal yang memanfaatkan kondisi ini dengan melakukan penimbunan dan penyelundupan sembako. Rapat ini juga dihadiri Kabinda Kepri Yulius Selvanus, Kepala BP Batam, Hatanto Reksodipoetro dan Kakanwil Kemenham, Ohan Suryana. (r/red)

banner 728x90

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *