Lintaskepri.com, Tanjungpinang – Lus Prihatin (52), atau akrab disapa Lusi, tidak pernah menyangka bahwa impiannya melihat sang putri menjadi seorang penghafal Al-Qur’an akhirnya terwujud.
Hidup dalam keterbatasan, ia berharap dan berdoa agar anaknya, Debby Humairoh (29), tumbuh dekat dengan kitab suci.
Kini, berkat ketekunan dan program Rumah Tahfidz Qur’an (RTQ) Markaz Quran Kepulauan Riau yang dibimbing Rizha Hafiz, Debby berhasil menghafal 30 juz Al-Qur’an.
“Awalnya, tahun 2019, kami bingung. Kami ingin Debby belajar Al-Qur’an, tapi tidak punya biaya,” ungkapnya dengan haru di acara Khotmil Quran 30 Juz di Masjid Zul Firdaus, Kompleks Bintan Center.
Melalui sebuah postingan di media sosial, Lusi mengetahui tentang program RTQ yang memberikan pendidikan tahfidz secara gratis bagi keluarga kurang mampu.
“Alhamdulillah, Allah menunjukkan jalan. Debby diterima dan menjalani pendidikan tahfidz selama dua tahun, ditambah satu tahun pengabdian,” tuturnya.
Saat awal bergabung, Debby bahkan masih belajar tahsin. Namun, dengan bimbingan intensif, ia berhasil menyelesaikan hafalan 30 juz.
“Selain hafalan, Debby menjadi lebih sabar, menghormati orang tua, dan bersemangat menyebarkan ilmu Al-Qur’an,” ujar Bu Lusi dengan bangga.
Lusi memuji perhatian besar yang diberikan oleh Rizha Hafiz dan istrinya, Ustadzah Kholisa, kepada para santri.
“Fasilitas di RTQ sangat memadai, dari makanan, tempat tinggal, hingga kebutuhan lainnya. Semua dipenuhi dengan penuh kasih sayang,” katanya.
Debby juga mengenang pengalaman manis di RTQ. “Kami tidak hanya belajar hafalan, tetapi juga nilai-nilai kehidupan. Lingkungan di sini sangat nyaman, dengan fasilitas seperti ruang setoran ber-AC dan kebutuhan yang selalu tercukupi, berkat dukungan donatur,” ungkap Debby.
Rizha Hafiz, pendiri RTQ dan calon Wakil Wali Kota Tanjungpinang nomor urut satu bersama Rahma, memiliki visi besar untuk menjadikan Tanjungpinang sebagai pusat pendidikan Qurani.
“RTQ terbuka untuk semua, khususnya keluarga kurang mampu. Jika terpilih, kami akan memperluas program tahfidz ini, mencetak 40 hafidz Al-Qur’an setiap tahun dengan biaya ditanggung APBD,” tegasnya.
Program ini akan diperkuat melalui Quran Center Syahrul Quran di Sei Ladi, yang dikelola Pemerintah Kota Tanjungpinang.
“Kami ingin generasi muda tidak hanya hafal Al-Qur’an, tetapi juga mengamalkan nilai-nilainya dalam kehidupan sehari-hari,” tambahnya.
Rizha menekankan bahwa pendidikan agama adalah pondasi untuk membangun masyarakat yang damai dan berakhlak mulia.
“Kami ingin memastikan anak-anak Tanjungpinang cerdas secara intelektual dan kuat dalam karakter sebagai generasi Qurani,” pungkasnya.(*)
Editor: Brm