-di Bandar Udara RHF Tanjungpinang
Tanjungpinang, LintasKepri.com – Diduga mesin pesawat Lion Air Boing 737-800 terbakar, ratusan penumpang penerbangan GT 621 tujuan Tanjungpinang-Jakarta di Bandar Udara Raja Haji Fisabillah (RHF) Tanjungpinang batal diberangkatkan, Sabtu (2/4). Mereka dipaksa harus menunggu selama kurang lebih 11 Jam kedepan dan terkesan diterlantarkan.
Sukamto, salah seorang penumpang penerbangan itu membeberkan, bahwa pesawat yang semula dijadwalkan terbang pukul 10.30 Wib pagi terpaksa harus diturunkan kembali lantaran pesawat tersebut mengeluarkan asap serta percikan api di bagian mesin sayap kanan badan pesawat.
“Setelah masuk, terus mau berangkat tiba-tiba ada pengumuman, ada kendala pada bagian mesin pesawat, katanya ada keluar asap, demi keselamatan semua penumpang harus turun lagi,” kata Sukamto saat ditemui LintasKepri.com usai dievakuasi pihak maskapai penerbangan di ruang tunggu, Bandara RHF Tanjungpinang.
Meskipun penuh rasa kecewa, Sukamto bersama istrinya tetap sabar menunggum lantaran tidak ada lagi solusi yang diberikan maskapai yang sering kali mengalami masalah penerbangan di Indonesia itu.
Hal senada juga dikatakan Wiryo, penumpang Lion Air Boing 737-800 tujuan Jakarta tersebut. Dia menjelaskan kronologis evakuasi hingga akhirnya harus menunggu hingga malam, bahwa saat evakuasi dari pesawat itu berlangsung, Wiryo menggambarkan kejadian saat pesawat mengeluarkan asap, dan seketika petugas maskapai Lion Air itu menginformasikan kepada para penumpang untuk turun.
“Awalnya diinformasikan ada kerusakan pada mesin dan penumpang harus turun, menunggu hingga pukul 20.30 Wib malam baru diberangkatkan. Menunggu hingga spearpart pesawat yang katanya datang dari jakarta numpang NAM Air. Tapi itu sudahlah, yang parahnya semestinya tidak begitu, proses awal langsung sebaiknya diinfokan dan ditangani, sebelum cekin ditanyakan, gak puas saya dengan layanan Lion Air ini, tidak satu pintu, kayak dipimpong, dilempar-lempar,” ungkapnya.
Kekecewan Wiryo kepada maskapai ini juga diungkapkannya kepada LintasKepri.com. Bukan baru kali ini kejadian serupa terjadi, bahkan dia menjelaskan kerugian yang dialaminya gara-gara gagal berangkat. Bahkan ia merugi dengan bokingan tiket transportasi yang sudah dipesannya dalam satu hari ini, hingga pelayanan maskapai seolah-olah lepas tangan.
“Saya sangat gak suka dengan pelayanan Lion Air ini, semestinya pelayanannya satu pintu, dan pada akhirnya kan kita rugi banyak, contohnya tiket kreta api untuk kerumah yang sudah saya boking dari Jakarta ke Semarang gak kepakai, rugi Rp.200 ribu saya. Bahkan dulu saya pernah terbang jam 5 sore tapi pending, katanya mau dibayar kompensasinya, janji kompensasi di Bandar Udara Kuala Namu pun tidak ada masuk, katanya mau di transferlah, sampai sekarang tak ada,” beber Wiryo terlihat murung.
Kebingungan Wiryo juga terlihat lantaran saat ini dia tidak meiliki tempat tinggal di Tanjungpinang, rencananya ia langsung berangkat menuju Jakarta, sementara maskapai belum mengeluarkan kompensasi.
Dari pantauan media ini di Bandar Udara RHF Tanjungpinang, hingga pukul 21.00 Wib belum ada tanda-tanda keberangkatan maskapai penumpang Lion Air Boing 737-800 penerbangan GT 621 tersebut.
Sementara pihak administrasi maskapai Lion Air Tanjungpinangm terkesan menutup-nutupi masalah ini. (Aji Anugraha)