Lintaskepri.com, Tanjungpinang – Masa depan Erik ten Hag sebagai manajer Manchester United masih belum jelas.
Sir Jim Ratcliffe dan jajaran petinggi INEOS selaku pemilik klub masih belum mengumumkan keputusan mereka terkait kelanjutan sang pelatih asal Belanda tersebut.
Menurut laporan ESPN, INEOS saat ini tengah melakukan evaluasi akhir musim untuk meninjau segala aspek performa MU selama musim 2023/24.
Evaluasi ini termasuk meninjau kinerja Ten Hag dan menentukan apakah ia akan dipertahankan untuk musim depan.
Sumber internal ESPN menyebutkan bahwa evaluasi dipimpin oleh direktur olahraga Sir Dave Brailsford.
Biasanya, evaluasi di klub-klub olahraga lain milik INEOS memakan waktu sekitar empat hari, sehingga kemungkinan besar keputusan terkait Ten Hag akan diumumkan pada pekan ini.
Namun, pihak klub menegaskan bahwa tidak ada tenggat waktu yang pasti untuk pengumuman tersebut.
INEOS dikabarkan masih membuka peluang untuk mempertahankan Ten Hag, namun sumber dekat sang pelatih mengatakan bahwa Ten Hag tidak mendapatkan jaminan dari Ratcliffe atau Brailsford untuk tetap di kursi manajer, bahkan setelah ia berhasil membawa MU meraih gelar Piala FA.
MU diyakini tidak ingin berlama-lama dalam mengambil keputusan ini.
Jika mereka memilih untuk memecat Ten Hag, maka mereka harus segera mencari penggantinya.
Semakin lama mereka mencari manajer baru, semakin sulit bagi mereka untuk membangun tim untuk musim depan.
Ten Hag sendiri sudah menjalani masa libur sejak hari Minggu lalu.
Pertanyaannya sekarang adalah apakah dia akan kembali ke Carrington untuk meneruskan tugasnya sebagai manajer MU, atau dia harus mencari klub baru?
Performa MU di bawah asuhan Ten Hag musim ini memang dinilai menurun drastis dibandingkan musim lalu.
Mereka gagal lolos dari fase grup Liga Champions dan finis di posisi kedelapan klasemen akhir Premier League dengan 14 kekalahan dan selisih gol minus.
Meskipun demikian, raihan gelar Piala FA sedikit banyak menyelamatkan reputasi Erik Ten Hag, sekaligus menjadikannya sebagai pelatih pertama MU sejak era Sir Alex Ferguson yang berhasil mempersembahkan trofi di setiap musimnya.(*/Bud)
Editor: Brm